Header Ads

TERKAIT INFORMASI, BPK KURANG TRANSPARAN

Sriwijaya Radio, Palembang - Badan Pemeriksaan Keuangan (BPK) RI Perwakilan Sumsel menyelenggarakan Media Workshop 'BPK Mendengar', dengan tema 'Pandangan dan penilaian serta harapan pemangku kepentingan terhadap pelaksanaan tugas BPK', Jumat (18/12).

Dalam workshop tersebut, Sekretaris Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Sumsel, H Firdaus Komar SPd berpendapat jika berita BPK kurang menarik dan selama ini belum memberikan kemudahan akses dalam pemberitaan.

"Hasil audit akhir dari BPK tidak ada aksesnya. Bagaimana awak media bisa mengetahui ada ganjalan atau kasus, jika dari pihak BPK tidak memberikan informasi. Yang didapat cuma konferensi pers biasa," kata Firdaus.

Menjawab hal tersebut, Kepala Sekretariat BPK RI  Perwakilan Sumsel, Astar Lambaga mengatakan, BPK memiliki keterbatasan untuk menyebarkan informasi berdasarkan kode etik yang ada.

"Semua masukan tadi kami terima dan menjadi evaluasi bagi kami. Hanya saja memang kami memiliki keterbatasan tersendiri. Sebelum adanya kelengkapan data dan tindak lanjut, informasi yang ada tidak bisa kami bagikan, baik kepada awak media maupun kepada pihak lain. Jadi bukannya tidak transparan," tukas Astar.

Dijelaskan Astar, semua data dan informasi yang didapat di provinsi, dilaporkan kembali ke BPK Pusat, sehingga pusat yang memiliki wewenang untuk tindak lanjutnya.

"Semua dikembalikan ke pusat untuk hasil audit," papar Astar.

Dikatakan Astar, untuk tahun 2015, laporan audit BPK sendiri masih dalam tahap penyelesaian semester 2."Nantinya akhir tahun ini ditargetkan sudah diselesaikan semua. Secepatnya kita terbitkan laporan auditnya," ujar Astar kepada Tim Sriwijaya Radio.

Reporter : Cek Rul
Editor : Cek Mar


Astar Lambaga
Diberdayakan oleh Blogger.