Header Ads

INDONESIA TEMPATI URUTAN KE-5 KASUS TUBERKULOSIS

Sriwijaya Radio, Palembang - Terkait Tuberkulosis  (TB) Terkini, Dinas Kesehatan Provinsi Sumsel mengadakan pertemuan dengan media lokal terkait Isu Pengendalian TB Terkini di Provinsi Sumsel, Kamis (17/12) di Imara Hotel.

Kepala Dinkes Sumsel Dra Lesty Nurainy Apt MKes, diwakili Kabid Pengendalian Masalah Kesehatan (PMK) dr H Matdani Nurcik M Epid mengatakan, Indonesia berada pada peringkat 5 dari 22 negara di dunia penderita TB, dan memiliki kasus tertinggi di Asia Tenggara. Di dunia, sebanyak 9 juta pasien TB setiap tahunnya, dengan 70 persen mengidap TB paru, dan 30 persennya TB lainnya. Di dunia, angka kematian bisa mencapai 2 juta orang per tahunnya.

"Di Sumsel sendiri, terdapat 6.853 kasus TB terungkap. Ini yang menjadi tujuan kami untuk mensosialisasikan TB, agar bisa terdeteksi sejak dini," kata Matdani.

Sejak tahun 2000, di Indonesia sendiri sudah melaksanakan program DOTS  (Directly Observed Treatment Short Course).

"Program ini mencakup sosialisasi TB agar bisa mendeteksi sejak dini, mencegah penularan TB, dan mengobati TB hingga sembuh," papar Matdani.

Dengan adanya program tersebut, di Sumsel sendiri sudah mengalami 85,6 persen penyembuhan TB, atau lebih dari 5.500 pasien.

Meski demikian, banyak terdapat hambatan dalam program DOTS sendiri, salah satunya yakni lambatnya pelayanan TB di rumah sakit dan dokter prakter mandiri.

"Inilah fungsi keberadaan anggota Ikatan Dokter Indonesia (IDI) di tingkat kabupaten/ kota maupun kawasan terpencil. Selain itu, kurangnya jumlah tenaga medik yang terlatih untuk menangani TB," jelas Matdani.

Dalam sosialisasi pengendalian TB ini, dihadirkan dosen Fakultas Kedokteran Unsri, dr Zen Ahmad Sp.PD. Menurutnya, penyembuhan TB dilakukan selama 1,5 bulan hingga 1 tahun.

"Dalam strategi DOTS, petugas juga wajib melakukan pelacakan hingga ke rumah pasien. Ini merupakan salah satu upaya pemerintah untuk mengurangi bahkan menghapus virus TB," kata Zen.

Reporter : Cek Rul
Editor : Cek Mar

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.