Header Ads

TERAPKAN SISTEM TITIP JUAL, RANGKUL PEDAGANG ECER JALANAN

Agen Terompet 24 Ilir

Sriwijaya Radio, Palembang - Tak lengkap rasanya jika merayakan tahun baru tanpameniup terompet. Ya, terompet sudah menjadi mainan musiman menyambut datangnya tahun baru.Tradisi meniup terompet dilakukan semua daerah di Indonesia.Adakah diantara kita yang tahu siapa 'pengrajin' terompet di Kota Palembang?.

Adalah Sukma (53), istri dari Rusdi (55), warga Jalan Kapten Cek Syeh Rt. 02 Rw. 01 Kelurahan Bukit Kecil Palembang, salah satu pembuat di Kota Palembang yang sudah menekuni usaha pembuatan terompet musiman sejak tahun 2003 silam. Belasan tahun menekuni usaha musiman ini, membuat keduanya tetap semangat membuat terompet, meski dihantui pelemahan ekonomi seperti sekarang ini.

Dikatakan Sukma, sehari-hari dirinya dan suami berjualan balon mainan anak di pasar 26 Ilir, dan usaha musiman berjualan terompet. "Sehari-hari menyambung hidup dari balon saja, cukup untuk makan. Kalau terompet ini memang sudah kami lakoni sejak lama, sehingga usaha ini sudah ada pelanggannya," papar Sukma.

Meski untungnya terbilang sedikit, hanya berkisar Rp 1000 sampai Rp 3 ribu, namun usaha ini mampu meraup untung hingga Rp 50 juta, dengan modal sekitar Rp 20 juta setiap tahunnya.

Hebatnya, Sukma dan Rusdi sudah memiliki ratusan 'jaringan' pengecer, yang biasanya sudah menjajakan terompet sejak awal bulan Desember. Pengecer ini hanya dibebankan sistem titip jual, artinya terompet yang laku disetor, dan yang tidak laku dikembalikan dengan asumsi kerugian ditanggung Sukma dan Rusdi.

"Ratusan ya, kita tidak menghitung pastinya. Kalau agen kecil biasanya mengambil untuk dijual lagi ke pengecer jalanan, tetapi ada juga pengecer sendiri yang datang. Kami hanya bermodalkan jujur dan percaya. Itu saja," tegasnya.

Tidakkah mengalami kesulitan dengan sistem titip jual seperti ini?

"Kesulitan pasti ada. Namun inilah yang bisa kami lakukan, karena tidak setiap orang memiliki modal untuk menjual terompet dengan sistem beli putus," ungkapnya.

Kesulitan lainnya, yakni bahan pembuat terompet yang tidak mudah didapat. Seperti kertas duplex, kalender bekas, dan pita foil yang merupakan bahan baku pembuatan terompet.

Dipaparkan Sukma, kalender bekas didapat dari percetakan, yang menjual kalender gagal cetak,seharga Rp 5000 perkilo. Disisi lain,kertas duplex juga hanya bisa didapat di percetakan.

"Untuk kertas, setiap tahun kami sudah bekerjasama dengan beberapa percetakan, agar bahan baku kami tetap tersedia. Dan kalau mau mencari pita foil dalam jumlah banyak, saya harus memesan terlebih dahulu dan menunggu hingga tiga bulan lamanya," ungkap ibu empat anak ini.

Setiap tahun, Sukma dan Rusdi mampu membuat maksimal 15 ribu buah terompet berbagai desain, mulai dari terompet naga,terompet keong, terompet cinta, hingga yang desain tahun ini yakni terompet karakter seperti tokoh anak usil Masha and The Bear,dan tokoh Frozen.

Dan belasan tahun menjual, terompet buatan mereka sudah sampai ke daerah diluar Palembang,seperti Muaraenim, Linggau, hingga Pulau Bangka Belitung.

Salah satu agen kecil yang sudah bekerjasama dengan Sukma sejak 5 tahun lalu, Candra, warga Sekip Bendung Palembang, menuturkan, setiap tahun dirinya selalu mengambil terompet hanya di agen ini.

"Saya sudah 15 tahun mengoper terompet seperti ini. Di tingkat ecer, harga terompet mulai dari Rp 8 ribu hingga Rp 25 ribu. Saya sudah merangkul sekitar 5 orang pengecer jalanan, dengan sistem titip jual yang saya tagih per harinya. Saya mengambil di agen Ibu Sukma ini karena disini selalu berinovasi setiap tahunnya. Seperti terompet karakter ini," ujarnya seraya menunjuk terompet 'Masha'.

Terkait adanya agen terompet musiman ini, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Palembang, Ir Dewi Isnaini M. Si melalui Kabid Pembinaan UKM, Ir Hj Yusni Handayani MM mengatakan jika ini juga termasuk Usaha Kecil Menengah.

"Hanya saja sifatnya musiman, sehingga tetap mendapat pembinaan dari Disperindagkop, dengan penyuluhan dan mendatangi lokasi tempat usaha," ujar Yusni.

Reporter : Cek Rul
Editor : Cek Mar




Diberdayakan oleh Blogger.