Header Ads

BUSANA NIMBANG BUNTING DIPERTONTONKAN DI HALAMAN SMB II

Sriwijaya Radio, Palembang - Demi melestarikan busana adat Palembang, diselenggarakan Parade Promosi Budaya Khas Palembang 2015, di halaman Museum SMB II Palembang, Senin (14/12).Parade yang dipersembahkan Pemerintah Kota Palembang melalui Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Palembang ini, mempertontonkan 40 buah busana khas Palembang, mulai dari busana dizaman kerajaan hingga busanaadat modifikasi pada masa kini.

Kepala UPTD Museum SMB II yang juga anggota Dewan Kesenian Provinsi Sumsel, Amin Mulya mengatakan, tidak banyak orang yang mengetahui desain budana adat yang asli. "Ya,bagaimana bentuk aslinya, dan warna aslinya, tidak banyak masyarakat Kota Palembang sendiri yang mengetahui. Oleh karena itu,dikesempatan kali ini, kami mempertontonkan semuanya," kata Amin kepada Tim Sriwijaya Radio.

Tampak diatas panggung, dipertontonkan puluhan busana yang diparadekan oleh Yayasan Bujang Gadis Palembang, antara lain busana adat akad nikah laki-laki yang dinamakan abaya, busana pengantin Pak Sangko asli dan modifikasi, busana nimbang bunting, dan sebagainya. Ketika parade berlangsung, secara mendetail Amin Mulya ikut menjelaskan kepada pengunjung dan hadirin yang memenuhi acara, bagaimana bentuk busana asli dan modifikasi, serta penggunaannya di acara-acara adat.

"Dahulu busana adat ini hanya digunakan oleh kaum bangsawan, namun seiring perkembangan zaman, adat tersebut hilang. Meskipun busana adat sudah banyak berkembang, namun ciri khasnya tidaklah hilang, dan tetap mempertahankan warisan budaya turun-temurun," papar Amin.

Senada dengan Amin, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Palembang, Ahmad Jazuli berharap, ajang seperti ini bisa memperkenalkan kembali budaya dan adat yang bahkan masyarakat Palembang sendiri tidak mengetahuinya.

"Kita harus mempertahankan warisan budaya yang kaya akan keberagaman ini. Selain itu, adat istiadat harus terus diturunkan, agar kelak anak cucu kita mengetahui, asal adat itu sendiri dan bagaimana perkembangannya dari masa ke masa," tutur Jazuli.

Reporter : Cek Rul
Editor : Cek Mar


Diberdayakan oleh Blogger.