Header Ads

PERTUMBUHAN EKONOMI SUMSEL 2015 TUMBUH POSITIF

Sriwijaya Radio, Palembang - Bank Indonesia (BI) Perwakilan Sumsel menggelar Pertemuan Tahunan Bank Indonesia Tahun 2015, bertemakan 'Sinergi Untuk Percepatan Transformasi', Selasa (15/12) di Lantai 2 gedung Bank Indonesia Jalan Jenderal Sudirman Palembang.

Tampak hadir, pimpinan perbankan, jajaran Pemerintah Kota Palembang dan Pemprov Sumsel, stakeholder BI dan Direktur BI Perwakilan Sumsel, Hamid Ponco Wibowo, Kepala Otoritas Jasa Keuangan Patahudin, dan lain-lain.

Dalam kata sambutannya, Hamid mengatakan, Provinsi Sumsel merupakan salah satu dari 3 provinsi di pulau Sumatera, yang pertumbuhan ekonominya tumbuh positif.

"Sumber pertumbuhan masih berasal dari beberapa proyek pembangunan infrastruktur strategis yang dijalankan pemerintah, sehingga pertumbuhan ekonomi tetap tumbuh," ujarnya.

Dikatakannya, pertumbuhan ekonomi di Sumsel pada tahun 2016 mendatang diperkirakan tumbuh pada kisaran 5,6 hingga 6,3 persen. Sementara, target inflasi diperkirakan berada dalam kisaran target 4±1 persen.

Mendukung pernyataan Hamid, Asisten Bidang Ekonomi, Keuangan dan Pembangunan Pemprov Sumsel, Ir H Ruslan Bahri mengatakan, meski pertumbuhan ekonomi tetap tumbuh, yakni di angka 4,89 persen di triwulan ketiga, namun jangan sampai langsung berpuas diri.

"Transformasi itu ibarat kepompong yang sejatinya akan menjadi kupu-kupu. Jadi, jangan berpuas diri dahulu dengan angka pertumbuhan ekonomi Sumsel saat ini. Dan yang terpenting, jangan hanya mengandalkan kekayaan alam saja, tetapi juga harus memberdayakan Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkompeten. Jangan sampai SDM kita hanya bisa menonton dan mengutip," tegasnya.

Ruslan juga menegaskan, pembangunan infrastruktur yang sangat signifikan seperti ini, bukan untuk mengejar event internasional Asean Games 2018, melainkan untuk kesejahteraan masyarakat. 

"Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) juga akan digenjot, dengan harapan dapat lebih mempengaruhi pertumbuhan ekonomi. Bayangkan saja jika kita bisa membangun industri hilir (hilirisasi industri), contohnya bisa membuat bahan kosmetiksendiri, memproduksi karet menjadi barang jadi, dan lain sebagainya di kawasan KEK ini, maka petani-petani kita akan sejahtera. Ini memerlukan kerjasama dari semua pihak," paparnya.

Kabar baiknya, Dubai Port dan Jabal Ali Special Ekonomi Zone yang berdekatan dengan Dubai Port akan berinvestasi dan membangun pelabuhan di KEK Tanjung Api-api (TAA), yang terletak di Desa Muara Sungsang dan Desa Teluk Payau, Kecamatan Banyuasin II, Kabupaten Banyuasin. Kawasan ini memiliki luas 2.030 hektar, dan mencakup beberapa zona, yakni zona pengolahan ekspor, zona logistik, zona industri, dan zona energi.

"Selain Dubai Port, sudah ada PT. DEX dan Indorama yang juga akan berinvestasi di TAA. Ini yang harus kita dukung bersama," ungkap Ruslan kepada Tim Sriwijaya Radio.

Reporter :Cek Rul
Editor : Cek Mar
Suasana pertemuan tahunan BI

Ir H Ruslan Bahri

Kepala BI Perwakilan Sumsel,
Hamid Ponco Wibowo

Diberdayakan oleh Blogger.