Header Ads

JANGAN ADA TELEVISI DIKAMAR ANAK

SRIWIJAYARADIO. “kadang –kadang harus main pukul ke anak , baru mengerti, kalo ngak di pukul mana berubah, pada ngak mempan nasihat semua, kalah sama sinetron”, “anak ku , sekarang banyak banget perubahan dan permintaannya, alasan temen temen di sekolah pakek ini, pakek itu, dan yang dipakek mencontoh apa yang ada dan lagi in di TV”, “ haduuuh anak ku yang baru umur 3 tahun, suka joget-joget kayak artis dangdut”...

Ungkapan ini banyak masuk ke BBM , dan telepon Sriwijaya Radio, saat acara talk show dengan Sikolog Renny Permataria, Selasa (3/2/2015).  Ternyata tema yang diangkat soal pengaruh tontonan TV terhadap perkembangan jiwa anak dan remaja, mendapatkan perhatian besar bagi orang tua, terutama para ibu-ibu.  Mereka bayak mengaku kalau anak-anak mereka saat ini sedikit susah dikendalikan dengan nasihat, karena pengaruh tv, yang sangat besar mempengaruhi kehidupan dan lingkungan  remaja mereka.

Hal ini menurut Sikolog Renny Permataria memang harus disikapi serius, apalagi saat ini hampir semua tayangan di tv, baik sinetron atau film, sudah banyak yang mengandung unsur kekerasan, prilaku konsumtif hingga pornografi.  “ kalau orang dewasa dan berumur tontonan di sinetron, atau tv yang mengandung hal-hal negatif, bisa di atasi karena fikiran dan mental yang matang, tapi kalo remaja, banyak yang langsung mereka serap,dan  ditiru”, nah menurutnya disini peran orang tua lagi- lagi harus extra, terlebih tayangan tv dirumah saat ini sudah banyak tontonan luar negeri, karena menggunakan parabola atau sejenisnya.  Mendampingi anak-anak saat menonton tv sangat baik sekali, karena orang tua langsung bisa memberikan keterangan bila ada hal-hal yang dianggap tidak baik. Ia juga menyarankan  orang tua tidak memberikan tv di kamar anak, karena dampak negatifnya lebih besar, sebab mereka menonton tanpa dididampingi. “ tv dan HP pintar, saat ini sudah jadi sahabat baik remaja loh, apalagi mereka yang memiliki orang tua dua-duanya bekerja, hp dan tv  salah satu hiburan untuk menghilangkan rasa sepi dan jenuh dirumah karena orang tua yang sibuk bekerja, jadi  nonton sinetron cerita remaja salah satu hal yang seru, untuk membuat waktu jadi tidak terasa, ujung-ujungnya mereka melihat semua , mengikuti alur cerita, dan mengikuti semua gaya si tokoh idola, ya itu tadi, ujung-ujungnya mulai sedikit demi sedikit prilaku berubah, yang awalnya tidak suka pakek rok mini, karena tokoh idola sinetronnya cantik pakek rok mini, jadi di tiru” bebernya. Ia juga meminta para orang tua tidak langsung melarang dan menasihati anak-anak  dengan cara kasar dan suara yang keras, , karena menurutnya memberikan pengertian dan penjelasan  dengan cara yang lembut jauh lebih baik. “ jangan pakek marah kalo melarang remaja, karena kalo pakek marah justru mereka lebih banyak berontak, gunakan bahasa yang halus seperti bercerita, dengan begitu mereka merasa tidak sedang dinasihati, tetapi jauh lebih merasa seperti sedang diacak cerita oleh teman” jelasnya.

Reporter    : C’Mar
Editor        : C’Mar

Diberdayakan oleh Blogger.