Warga Stop Gunakan Air Sungai Bakil
SRIWIJAYA
RADIO - Karena tumpahan
minyak mentah akibat bocornya pipa minyak milik PT Medco E&P Indonesia SSE
Soka yang melintasi Desa Jirak dan Desa Setiajaya, warga memilih menghentikan
sementara untuk mengkonsumsi dan menggunakan air Sungai Bakil untuk kebutuhan
sehari-hari.
"Sementara
kita stop dulu. Kami (pemerintah desa) menghimbau kepada warga untuk tidak
menggunakan air sungai baik itu sungai Bakil maupun Sungai Sayan, untuk
menghindari bahaya seperti keracunan air maupun munculnya segala macam penyakit
kulit," ujar Sekretaris Desa (Sekdes) Setiajaya Gunawan, Senin (23/9/2013).
Menurut
Gunawan, saat ini, untuk warga dewasa cukup mengerti, namun masalahnya susahnya
memberikan larangan kepada anak-anak yang sering mandi ke sungai yang belum
mengerti bahaya. Sebab, pihaknya khawatir seperti yang terjadi di Ujan Mas, ada
warganya yang terkena penyakit kulit gatal-gatal dan melepuh akibat terkena
minyak mentah.
"Sekarang
kami dengan gotong royong gunakan air PDAM dulu. Sebab sampai sekarang belum
ada tanggungjawab pihak Medco," ujarnya.
Saat
ini, kata Gunawan, dari pihak Medco belum ada yang turun tangan untuk melakukan
pengengecekan laboratorium bahan berbahaya didalam kandungan air sungai yang
tercemar minyak mentah tersebut. Sebab secara kasat mata, memang air sungai di
hilir berwarna coklat, namun baunya masih menyengat seperti kondensat. Oleh
karena itu, apakah beracun atau berpengaruh tidak dengan kulit, ia tidak tahu.
Apalagi cukup banyak ikan yang mati, dan hanyut di hilir sungai.
Untuk
itu, ia berharap agar tuntutan warga seperti normalisasi sungai, pemberian air
bersih dan pembuatan sumur bor, penyebaran benih ikan lantaran telah banyak
ikan yang mati serta sosialisasi mengenai jalur pipa Medco, untuk bisa
direalisasikan.
Sementara
itu, tokoh pemuda Desa Setia Jaya Joni Opus, meminta kepada Medco agar serius
menangani kasus ini, dan ditangani secara profesional, mulai dari ganti rugi
lahan, hingga normalisasi lingkungan dan sungai karena menyangkut hajat hidup
orang banyak. Dan kepada instansi terkait seperti BLH, dan lain-lain, untuk
cepat tanggap juga, jangan sampai warga sudah resah dan menimbulkan korban jiwa
baru mau bertindak.
"Bila
tidak direalisasikan kami (warga) akan melakukan aksi besar-besaran, dan
meminta Medco, pindahkan jalur pipa ke tempat lain," tukasnya.
Public
Affair PT Medco E&P Indonesia SSE Soka Benny Adam F, di lokasi, mengatakan
bahwa pihaknya saat ini masih melakukan recover (pembersihan) pada pipa delapan
inci di kedalaman satu meter antara ROW jeni Pengabuan, dan antara Km 46-48
telah bocor akibat penggesekan yang dilakukan oleh oknum yang tidak bertanggung
jawab dan sekitar area tumpahan minyak baik di kebun dan sungai.
Sedangkan
Lead Public Affair PT Medco E&P Indonesia SSE, Zaid Talib Alhaddadi,
mengatakan bahwa pihaknya tidak akan melakukan pergantian ganti rugi karena
kasus ini murni illegal tapping. Dan bilapun akan melakukan ganti rugi, baru
akan dilakukan bila ada yang melaporkan kepada pihaknya.
Seperti
diketahui akibat kebocoran pipa Medco EP Indonesia SSE Soka, Kamis (19/9/2013)
lalu menyebabkan tumpahan minyak mentah mencemari sungai dan mengakibatkan
ratusan warga menghentikan mengkonsumsi air sungai.
Tidak ada komentar
Posting Komentar