TNI AU Siap Kawal Pesawat Tamu Spesial ISG
SRIWIJAYA
RADIO - Meski belum ada perintah dari Mabes TNI AU terkait koordinasi
kemungkinan bakal permintaan pengawalan pesawat Raja Arab, Komandan Pangkalan
TNI AU (Danlanud) Palembang Letkol Pnb Ramot CP Sinaga menyatakan siap
mensupport Islamic Solidarity Games ke-III, 16 September-1 Oktober 2013 di
Palembang.
"Infonya
belum ada untuk koordinasi pengawalan pesawat Raja Arab terkait. Even ISG
nanti. Bisa saja itu, cuma sampai sekarang belum dapat info. Kalau untuk
pengawalan belum ada perintah, belum ada info untuk dikawal pesawat tempur TNI
AU. Saya sebagai Komandan Pangkalan, bukan kapasitas Danlanud untuk menentukan
boleh tidaknya pengawalan. Diizinkan atau tidaknya itu kapasitas
pimpinan," kata Danlanud Palembang Letkol Pnb Ramot Christian P Sinaga SE,
Minggu (1/9/2013).
Dikatakan
Ramot, pihaknya akan mengkonfirmasikan dulu kepada Mabes TNI AU soal pengawalan
ini. Untuk teknis pengawalan yang menggunakan pesawat tempur itu mesti ada
Keppres (Keputusan Presiden). Tugas TNI AU menjaga keamanan dirgantara. Kalau
ada pesawat asing harus izin dulu, cross border perbatasan wilayah NKRI. Ramot
menerangkan SOP (Standar Operasi Prosedure) terhadap pesawat asing yang
melintas di wilayah NKRI.
"Kalau
sudah ada izin, itu tidak masalah. Tapi kalau belum ada izin, atau terdeksi namun
tidak ada izin maka akan dilakukan force down (penurunan paksa). Tapi kalau
menurut saya, untuk sekelas pesawat Kepala Negara itu biasanya sudah
dikoordinasikan, sudah jelas. Kedatangan pesawat ke Palembang/Sumsel sudah ada
Protap sebagaimana halnya menerima tamu setingkat Kepala Negara. SOP-nya sudah
ada yang perlakuan untuk kepala negara sama dengan menerima RI-1 dan
RI-2," jelas sang penerbang yang mempelopori Tim Aerobatic Jupiter
kebanggaan Indonesia.
Untuk
itu tentunya kalau ini memang sudah ada infonya dari Mabes TNI AU, tentunya
nanti kata Ramot harus steril bekerjasama dengan Paspampres.
"Paspempres
negara mereka juga ada khusus tamu setingkat Kepala Negara berkoordinasi dengan
Menlu. Nah ini dipimpim Bapak Pangdam. Untuk di Bandara sini, saya sebagai
Komandan Satuan Tugas Pengamanan Bandara yang akan berkoordinasi dengan
instansi terkait," kata Ramot.
Informasi
sementara dari panitia ISG adanya wacana Raja Arab akan datang dengan tiga
pesawat. 1 pesawat Boeing ukuran jumbo, duo jet ukuran kecil.
Kabarnya
mereka minta dikawal jet tempur ketika masuk Indonesia. Sementara untuk parkir
pesawat itu, akan meminjem pangkalan Lanud Palembang. Sebagai alternatif di
Jakarta dan Singapura. Menanggapi hal ini, bapak dua anak buah pernikahannya
dengan Devy Esther Maulina Sitorus menyatakan akan berkoordinasi juga dengan
pihak PT Angkasa Pura II (Persero) Palembang.
"Tidak
masalah. Pengaturan parkir akan koordinasi dengan Angkasa Pura.Kalau mintanya
di Lanud pun, kita siap. Kita ini sifatnya membantu, mensupport kegiatan yang
tidak hanya membawa nama daerah Palembang, Sumsel. Melainkan juga nama bangsa
Indonesia. Semua instansi baik darat, udara, menjaga kestabilan agar kondusif
itu sudah tugas pokok. Dalam hal ini mendukung selama kegiatan ISG,"
terang pria kelahiran Palembang 16 Desember 1971.
Terkait
untuk keamanan di bandara selama ISG, alumni SMA Xaverius 1 Palembang mengaku
hingga saat ini belum ada penambahan personel maupun pasukan."Untuk
masalah keamanan di bandara sampai saat ini tidak ada penambahan. Kita
maksimalkan personel yang ada. Kecuali ada permintaan pengawalan pesawat, itu
pasti akan ada dari Skadron Udara yang mengawal," kata Ramot.
Untuk
jalur internasional, kata Ramot biasanya pesawat tersebut akan melewati udara
negara Singapura.
"Yang
namanya pengawalan bisa dari mana saja. Tergantung pesawatnya.Nah kalau
melewati Singapura, itu Skadron Udara 12 untuk wilayah barat yang akan
mengawalnya. Ada banyak jalur. Tapi rata-rata melewati di atas udara Singapura.
Bisa saja pesawat itu langsung ke Palembang. Bisa juga singgah ke Singapura
re-fuel (mengisi bahan bakar). Tergantung jenis pesawatnya. Kalau pesawat besat
seperti Boeing 777, 747 itu bisa jarak jauh bisa langsung. Pesawat kecil
seperti jet pribadi pun juga tergantung jenis pesawatnya, bisa untuk jarak jauh
yang tahan bahan bakarnya. Sama seperti kendaraan bermotorlah. Ada yang irit
dan tidak," kata Ramot.
Tidak ada komentar
Posting Komentar