Header Ads

12 Ton Minyak Mentah Mengendap di Sungai Kundur


SRIWIJAYA RADIO  - Sungai Kundur, aliran anak Sungai Musi yang tercemar minyak mentah milik Pertamina, kini kondisinya mulai berangsur bersih. Bahkan kebersihan Sungai Kundur dari kondisi sebelumnya, Pertamina Gas mengklaim kondisinya saat ini sudah 75 persen dari limbah minyak minyak yang mencemari sungai warga. Hal ini disampaikan Manager Humas Pertamina Gas Bambang Budi Utomo, di Kantor Pertamina RU III Plaju Palembang, Jumat (20/9/2013).

"Aliran sungai sudah bersih dan diperkirakan 75 persen sungai bersih dari minyak mentah. Hal ini berkat bantuan dari semua pihak, baik itu bantuna dari TNI, Polisi dan warga," ujar Bambang.

Dikatakan Bambang, secara resmi minyak mentah yang mencemari aliran sungai dipastikan 100 persen akibat illegal tapping atau kasus pencurian. Sampai saat ini tumpahan minyak mentah yang sudah disedot dari sungai sekitar 4 ribu liter. Mengenai kerugian, belum bisa ditaksir secara pasti dan akurat.

"Diperkirakan limbah minyak mentah di sungai masih banyak sekitar 12 ton yang mungkin masih mengendap. Tapi pastinya belum diketahui karena air mengendap dan belum pasang. Pastinya pembersihan sungai akan tetap dilakukan sampai benar-benar bersih, terutama prioritas pembersihan aliran sungai yang banyak warganya," ujar Bambang.

Mengenai bantuan kepad warga yang sungainya tercemar, Bambang didampingi Humas Pertamian RU III Makhasin mengatakan, bantuan konpensasi masih terus disalurkan. Bahkan prioritas kepada warga yang benar-benar berdampak akibta tercemarnya sungai. Setiap harinya disalurkan sekitar 500-600 nasi bungkus kepada. Begitu juga bantuan air bersih dan disiapkannya pos kesehatan.

"Mengenai kerugian warga seperti adanya unggas yang mati dan sawah yang rusak, mungkin akan didata terlebih dulu. Kalau memang mati, sudah pasti ada bangkainya. Pastinya kami menurunkan tim untuk menginventaris kerugian warga akan dampak tercemarnya sungai," ujar Bambang.

Sementara itu Manager Security Pertamina Gas Heri Kuswanto didampingi Manager Operasional Pengamanan Fikri menambahkan, jalur pipa yang bocor merupakan jalur pipa Tempino ke Pertamina RU III Plaju dijalur selatan. Mengenai ketertilbatan orang dalam akan illegal tapping dibantah pihak Pertamina Gas. Bahkan petugas pengawas jalur pipa yakni line cheker, merupakan orang Pertamina yang berjasa akan terbongkarnya pipa yang dilobangin kawanan pencuri.

"Jalur pipa dari Tempino ke Pertamina RU III Plaju sepanjang 265 kilometer. Jalur pipa itu dijaga 52 line cheker dan setiap line cheker mengawasi sekitar 5-6 kilometer pipa," ujarnya.

Ditegaskan Heri dan Fikri, tidak ada informasi yang menyebutkan adanya keterlibatan orang dalam yang menyebabkan pipa bocor. Dikarenakan tugas seorang line chkeker penuh tantangan. Bahkan line cheker selalu mendapatkan ancaman dari pelaku pencurian minyak mentah.

"Pastinya jika terbukti adanya keterlbatn orang dalam, sanksinya akan dipecat. Sampai saat ini kasus sudah dilaporkan ke polisi dan masih dalam penyelidikan petugas kepolisian," ujarnya.


Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.