Harga Karet Tak Membaik, Nasib Petani Menyedihkan
SRIWIJAYA
RADIO - Petani karet di
Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) makin terpuruk karena harga jual getah karet
dari pekan ke pekan tidak ada kenaikan harga yang signifikan. Tercatat
penurunan harga sejak terjadi April 2012 lalu hingga sekarang harga getah karet
masih berkisar antara Rp 5.000–Rp 7.000 per kilogram ditingkat pengepul yang
sebelumnya bisa mencapai Rp 25.000 per kilogram.
Informasi
yang dihimpun, penurunan harga jual getah karet ini tidak hanya terjadi di
Kabupaten OKI, tetapi juga melanda daerah-daerah sentra penghasil karet yang
ada di Sumatera Selatan (Sumsel). Tak ayal dengan kondisi ini membuat para
petani resah bukan kepalang, ditambah lagi memasuki bulan puasa serta kenaikan
harga bahan bakar minya (BBM).
Diungkapkan
Abdul Hadi, salah seorang petani karet di SP Padang OKI, bulan ini merupakan
bulan susah bagi petani karet, paceklik. Pasalnya harga jual getah karet saat
ini hanya Rp 6.000 per kilogram. Padahal dirinya dan keluarga hanya bergantung
dari hasil penjualan getah karet.
“Kami
ini hanya bergantung dari hasil penjualan getah ini mas, kita tidak ada kerjaan
lain selain bertani karet ditambah lagi saat ini sudah memasuki tahun ajaran
baru. Yang pastinya anak-anak butuh uang untuk sekolah mulai dari seragam, buku
dan keperluan lainnya,” ujarnya, Jumat (12/7/2013).
Dijelaskannya,
dengan harga yang hanya Rp 6.000 per kilogram petani makin sulit untuk memenuhi
keperluan sehari-hari. Karena hanya dari karet sematalah penghasilan yang
diharapkan untuk memenuhi keperluan keluarga.
“Mungkin
saja besok atau lusa harga karet bisa dibawah harga beras. Kalau sudah begitu
bagaimana petani bisa memenuhi kebutuhan pokok,” ujarnya.
Tidak ada komentar
Posting Komentar