Header Ads

Bakteri di Makanan Nyaris Tewaskan 66 Warga Mekakau Ilir


SRIWIJAYA RADIO - Perisitiwa muntah-muntah setelah menyantap nasi bungkus katering yang melanda 66 warga Mekakau Ilir OKU Selatan Mei lalu dipastikan bukan disebabkan karena racun. Pasalnya, dari hasil laboratorium yang dikeluarkan oleh Balai Besar Laboratorium Palembang (BBLP) tidak ditemukan adanya racun dari tubuh para korban.

Dikatakan Kepala Dinas Kesehatan OKU Selatan, Herman Azedi, melalui Kepala Bidang Pengendalian dan Pencegahan Penyakit, Ersannudin, hasil uji yang dikeluarkan BBLP dari pemeriksaan terhadap beberapa sampel dari kejadian itu hanya ditemukan bakteri dari nasi bungkus katringan yang disantap korban. Kuman yang tersantap oleh para korban melalui nasi bungkus katering itu semakin berkembang biak di dalam tubuh karena terlambat untuk disadari para korban.

"Dalam waktu dua hari, kuman berkembang biak di dalam tubuh. Ini yang membuat ke-66 korban terlihat seperti keracunan makanan," kata Ersanudin, Selasa (16/7/2013).

Keberadaan bakteri dalam nasi bungkus kateringan lanjut Ersanudin, disebabkan karena pengelolaan yang salah dari pemilik katering. Akibatnya, nasi bungkus yang saat itu jadi menu acara nikahan warga didatangi bakteri jenis Klebsiella Pneumonia. Jenis bakteri ini dtemukan dari pemeriksaan terhadap muntahan korban, kotoran korban, serta nasi bungkus itu sendiri.

"Jadi, tak ada indikasi ini kesengajaan seseorang. Kami rasa, ini murni kelalaian sehingga terjadi keracunan massal pada acara tersebut," kata Ersan.

Mei lalu, Mekakau Ilir heboh lantaran sekitar 66 warga tiba-tiba seperti keracunan. Mereka kejang-kejang dan muntah-muntah. Dari 66 warga itu, beberapa diantaranya merupakan anak kandung dari pemilik hajatan itu sendiri.

Kejadian yang cukup heboh itu sempat membuat anggapan orang banyak empunya acara sengaja mencelakai tamunya. Namun, dengan adanya hasil ini, pemilik hajatan boleh jadi merasa lega karena hampir terbukti dirinya tak bersalah.


Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.