Kuota Pupuk Subsidi Berkurang
SRIWIJAYA
RADIO - Pasokan
pupuk bersubsidi pada tahun 2013 untuk Kabupaten Muaraenim, akan berkurang
sekitar 30 persen dibandingkan tahun lalu. Padahal kebutuhan pupuk saat
ini sangat tinggi.
"Jumlah
Kuota tahun 2012 saja sudah kurang. Apalagi sekarang malah dikurangi,"
tukas Kepala Dinas Pertanian dan Holtikultura Kabupaten Muaraenim Drs Mubri
Ahmad, Sabtu (8/6/2013).
Menurut
Mubri, kebutuhan pupuk subsidi sektor pertanian periode bulan Januari -
Desember 2013, yang mengalami penurunan 30 persen tersebut, yakni jenis SP 36
dari sebelumnya 2.778,62 ton menjadi 2.354,76 ton, ZA dari 982,05 ton menjadi
908,84 ton, NPK (Ponska) dari 762,3 ton menjadi 854,61 ton dan pupuk jenis
organik dari 1.124,04 ton menjadi 1.787,49 ton.
Hal
tersebut diakui menjadi masalah di tingkat petani. Untuk mengatasi masalah
tersebut, pihaknya berupaya melakukan koordinasi dengan melakukan sistem
relokasi yakni subsidi silang pupuk bersubsidi.
"Disayangkan
pupuk yang dikurangi adalah untuk bercocok tanam petani dikurangi. Belum lagi
nanti ada kecurangan dalam penyaluran pupuk ini, yang terkadang sulit
terdeteksi," tandasnya.
Ketika
disinggung penyebab pengurangan subsidi pupuk tersebut, Mubri secara eskplisit
tidak menjelaskan penyebabnya sebab pihaknya sifatnya hanya menerima saja
meskipun setiap tahun telah diajukan permintaannya.
"Kita
setiap tahun minta terus ditambah subsidinya, tetapi ternyata malah terus
dikurangi," tukasnya.
Ditambahkan
Kasi Pupuk M Yamin, terkait dengan teknis mendapatkan pupuk subsidi menerangkan
bahwa kewajiban bagi setiap kelompok tani (Koptan) yang ada di Kabupaten
Muaraenim, untuk membuat Rencana Defenitif Kebutuhan Kelompok (RDKK), bila
ingin membeli pupuk subsidi pemerintah. Untuk itu, pihaknya sudah melakukan
langkah-langkah sosialisasi soal pengajuan RDKK dengan melibatkan penyuluh
sebanyak 241 orang untuk melakukan pendampingan.
Tidak ada komentar
Posting Komentar