Header Ads

50 Napi di Muaraenim Dapat Pelajaran Keterampilan


SRIWIJAYA RADIO - Sebanyak 50 Narapidana (Napi) Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Muaraenim mendapatkan pelatihan keterampilan kerajinan tangan dari kulit. Kegiatan tersebut digelar Dinas Perindustrian & Perdagangan (Disperindag) Muaraenim, di Lapas Klas II B Muaraenim, Kamis (20/6/2013).

Menurut Kadisperindag Muaraenim Amrullah melalui Kepala Bidang Perdagangan Muaraenim Edi Saidi, pelatihan tersebut telah berlangsung dari tanggal 17Juni dan akan berakhir pada tanggal 21 Juni 2013 besok.

Dalam pelatihan, pihaknya memilih 50 orang dahulu dengan memfokuskan pada kegiatan pelatihan kerajinan industri dan rumah tangga pada bidang perkulitan (kulit). Untuk warga binaan putri akan diberikan pelatihan industri kerajinan rumah tangga, sedangkan untuk kerajinan kulit khusus warga binaan laki-laki.

Dalam pelatihan ini, lanjut dia akan melibatkan tenaga ahli dan penyuluhan dari perindustrian yang benar-benar ahli pada bidang perkulitan. Dan juga kelompok usaha bersama Teratai Handicraft dari Kecamatan Lawang Kidul.

Para peserta tidak dibebankan biaya sedikitpun sebab semua bahan, peralatan dan mesin - mesin serta pemberi materi pembelajaran diberikan secara gratis oleh Desprindag.

Sementara alasan dipilihnya komoditi kulit ini, karena bahan mentah ini cukup banyak berada di Bumi Serasan Sekundang seperti di Kecamatan Gelumbang dan Kecamatan Lawang Kidul. Selain itu juga, kata Edy, kerajinan kulit memiliki prospek cerah dari sisi ekonomis dan berdaya jual tinggi dipasaran.

Pihaknya berharap usai pelatihan ini, akan bisa memberikan modal keterampilan kepada warga binaan sehingga setelah bebas mereka bisa berusaha dan membuka lapangan pekerjaan sehingga bisa diterima kembali di lingkungan masyarakat. Selain itu, setelah diberdayakan dan membuka usaha nanti warga binaan dapat mengajukan permodalan melalui Gerbang Serasan.

Sementara itu Kalapas Klas II B Muaraenim Imam Purwanto melalui Kepala Keamanan Lapas Klas II B Muaraenim Jauhari, mengaku sangat mengapresiasi dengan adanya kegiatan ini. Selain untuk mengisi waktu kegiatan warga binaan juga dapat meningkatkan potensi dan kemampuan dalam bidang kerajinan kulit seperti membuat dompet, tas, tali pinggang, dan sebagainya.

"Kedepan kegiatan seperti ini memang yang diperlukan warga binaannya. Dengan biaya kecil mereka sudah bisa berusaha. Apalagi jika dibantu permodalan dan pemasarannya tentu akan semakin baik," katanya.


Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.