Header Ads

Prioritas Eksistensi Pasar Tradisional


SRIWIJAYA RADIO - Sejak massa kampanye dimulai, pasangan Calon Gubernur/Wakil Gubernur Sumsel nomor urut 4 H Alex Noerdin-H Ishak Mekki blusukan menemui warga di daerah. Setiap blusukannya, pasangan ini tidak pernah melewatkan bertemu langsung dengan pedagang pasar tradisional.

Seperti yang dilakukan Alex Noerdin di Pasar Indralaya dan Tanjung Raja Kabupaten Ogan Ilir, Jumat (24/5). Selain berdialog dengan pedagang pasar, Alex Noerdin makan bersama pedagang dan warga di Warung H Rusmani. Tanpa sungkan, Alex mengobrol santai sambil menyerap aspirasi.

Di tengah-tengah blusukannya itu, Alex mengatakan, pasar tradisional merupakan pranata penting dalam kegiatan ekonomi dan kehidupan masyarakat. Pasar sudah dikenal sejak masa Jawa Kuno yaitu sebagai tempat berlangsungnya transaksi jual beli atau tukar menukar barang yang telah teratur dan terorganisasi.

Menurut Alex, pasar mempunyai suatu kesatuan dari komponen-komponen yang mempunyai fungsi untuk mendukung fungsi secara keseluruhan, atau dapat pula diartikan pasar yang telah memperlihatkan aspek-aspek perdagangan yang erat kaitannya dengan kegiatan jual-beli, misalnya adanya lokasi atau tempat, adanya ketentuan pajak bagi para pedagang, adanya pelbagai macam jenis komoditi yang diperdagangkan, adanya proses produksi, distribusi, transaksi, dan adanya suatu jaringan transportasi serta adanya alat tukar

Berawal dari pemikiran itu, Alex mengungkapkan, bersama H Ishak Mekki, dirinya ingin eksistensi pasar tradisional tetap menjadi salah satu basis perekonomian kerakyatan. Apalagi, pasar tradisional saat ini mulai tergerus dengan menjamurnya pasar-pasar modern, seperti mall, supermarket, hypermarket, dan outlet modern

Berdasarkan data, penyebaran pasar modern terbanyak berada di Kota Palembang dengan jumlah 30 unit, disusul di beberapa kota lain. Belum lagi, outlet ritel semakin menjamur di setiap daerah, bahkan masuk ke pelosok daerah. Sedangkan pasar tradisional yang didalamnya termasuk kalangan atau pasar mingguan berkisar 350 unit. Jumlah pasar tradisional ini kemungkinan akan berkurang jika tidak ada pembatasan pembangunan pasar modern

“Pasar tradisional harus tetap eksis. Saya prioritaskan pengembangan perekonomian dengan membangun dan meningkatkan berbagai sarana infrastruktur pasar rakyat. Pasar rakyat tidak boleh digusur, tetapi diperbaiki,” tegas Alex.

Pengembangan pasar tradisional ini, kata Alex, dilakukan dengan peningkatan kualitas, pelayanan, dan kelengkapan produk di setiap pasar. Dengan begitu, konsumsen akan tertarik mengunjungi pasar tradisional ketimbang pasar modern.

“Kesan becek, kumuh, dan bau harus dibuang. Kualitas pasar tradisional harus diperbaiki. Paling tidak, kondisi pasar kering, tidak becek dan nyaman untuk berdagang,” tegas Alex.

Farida (45), pedagang ayam saat berdialog dengan Alex di Pasar Indralaya mengungkapkan, kondisi pasar kurang layak, apalagi jika hujan turun sangat becek dan kotor. “Kami minta kalo biso pemerintah memperbaiki pasar Inderalaya agar bersih dan tidak becek,” kata dia.


Humas Pemprov Sumsel

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.