Kota Palembang Cocok untuk Jaringan Monorel
SRIWIJAYA RADIO - Topografi Kota Palembang yang datar
sangat cocok untuk dibangun moda transportasi monorel. Monorel menjadi alat
transportasi unggulan di masa mendatang.
Hal ini terungkap dalam Seminar "Monorel Sumsel Inspirator Percepatan Ekonomi dan Transportasi Massal di Sumatera" di Hotel Aston, Selasa (7/5/2013).
Hal ini terungkap dalam Seminar "Monorel Sumsel Inspirator Percepatan Ekonomi dan Transportasi Massal di Sumatera" di Hotel Aston, Selasa (7/5/2013).
Seminar yang diselenggarakan Bibir
Rakyat Merdeka Sumsel (BRMSS) ini menghadirkan pembicara Adilsyah Lubis sebagai
Pakar Transportasi, Agus Pambagio sebagai Pemerhati Kebijakan Publik dan
Uzirman Irwandi dari Sekretaris Dishub Sumsel. Sedangkan undangan peserta dari
unsur Polri, mahasiswa, pemuda, LSM, Pers dan akademisi.
Adilsyah melalui paparannya mengatakan,
topografi Kota Palembang yang datar sangat cocok untuk dibangun monorel.
"Mengapa moda transportasi ini menjadi andalan bagi negara-negara maju dunia?"
tanya Adilsyah.
Menurut monorel telah mebuktikan
sebagai alat transportasi yang dapat dipercaya. Setiap hari ratusan ribu orang
di Jepang, Amerika, Australia, Rusia, China, Malaysia bahkan negara-negara
Eropa lainnya menggunakan monorel.
"Monorel moda transportasi yang
aman, sistem rel mono (tunggal) memastikan tidak akan tergelincir keluar
jalur," jelasnya seraya mengaku monorel juga ramah lingkungan dengan
tenaga listrik yang mengeluarkan suara halus karena begerak pada jalur karet.
Di negera-negara maju oepasional monorel
sangat menguntung karena biayanya kecil tapi menjadi sarang keuntungan sehingga
diincar para investor swasta.
Adilsyah menambahkan, moda transportasi
monorel secara bisnis dikembangkan di amerika tahun 1930. Namun, sebelumnya sistem
kerja monorel ini sudah diciptakan oleh Ivan Elmanov asal Rusia tahun 1920 dan
dipatenkan Henry Palmer di Inggris satu tahun kemudian.
"Saat ini di Jepang, moda
transportasi ini telah mengangkut 127 ribu penumpang setiap hari dan telah
melayani lebih dari 1,5 miliar penumpang sejak dibangun," paparnya sembari
mengaku rencana pembangunan monorel di Palembang yang digagas Gubernur Sumsel H
Alex Noerdin, patut didukung karena merupakan gagasan yang visioner.
"Memang untuk mewujudkan ini butuh
proses panjang, meskipun ada anggapan rencana ini akan sia-sia tetapi akan
terasa manfat besarnya pada jangka panjang," ungkapnya
Sementara Pemerhati Kebijakan Publik, Agus
Pambagio menambahkan bahwa untuk mewujudkan proyek monorel tersebut pemerintah
harus sudah menyiapkan langkah-langkah konkrit pra pembangunannya.
Seperti menyiapkan peraturan daerah dan
peraturan gubernur yang tidak bersinggungan dengan hukum dan aturan di atasnya
terkait pengopeasian dan sistem pembiayaannya.
"Perlu juga secepatnya sosialisasi
A sampai Z kepada masyarakat dan menata ulang seluruh moda transportasi yanga
da di Palembang supaya tidak tumpang tindih," jelas Agus seraya
menyebutkan semua moda transportasi yang ada menjadi percepatan bagi monorel.
"Dan tidak lupa juga menyiapkan
sumber daya manusia yang baik, cerdas dan tegas untuk pengoperasiannya,"
anjur Agus seraya menghimbau agar sebelum memulai semuanya memperhatikan
hal-hal yang dapat menghambat pembangunan monorel tersebut seperti di DKI
Jakarta.
Sekretaris Dishub Sumsel, Uzirman
Irwandi mengaku untuk riil pembangunan kontruksi monorel Palembang masih
menyiapkan semua keperluan dan aturan yang diperlukan. Uzirwan memperkirakan
2014 fisik monorel akan mulai dikerjakan dan 2017 selesai hingga dapat
beroperasi.
"Monorel ini memang harus
dipercepat karena Palembang sudah ditetapkan gubernur Alex Noerdin sebagai kota
tujuan MICE (Meeting Investment convention Exhibition)," tegasnya.
Tidak ada komentar
Posting Komentar