Terapkan Pesan Keselamatan Khusus Angkutan Darat
SRIWIJAYA
RADIO - Mengantisipasi
tingginya angka kecelakaan lalu lintas di jalan raya direktorat Lalu Lintas
Polda Sumsel mengusulkan aturan baru. Para awak dan pengelola bus dalam kota
dan provinsi menerapkan pesan keselamatan.
Pesan bisa disampaikan secara visual maupun
melalui kaset atau alat peraga tertentu sebelum bus beroperasi. "Seperti
kita naik pesawat. Tadi saya sudah sampaikan kepada seluruh awak bus agar
segera menerapkan aturan ini,"kata Dirlantas Polda Sumsel, Refdi Andri
didampungi Kasubdit Dikyasa, Hermanto di ruang kerjanya, Kamis (14/3/2013).
Refdi mengungkapkan usulan itu saat pelaksanaan
apel keselamatan bersama 100 anggotanya dan beberapa supir dan pengelola bus transmusi,
bus Antar Kota Dalam Provinsi (AKDP) dan Antar Kota Antar Provinsi (AKAP) pagi
harinya. "Itu saya sampaikan saat apel keselamatan bersama awak dan kru,
Dishub Kota hingga organda,"kata Refdi.
Pesan keselamatan, kata dia, bisa disampaikan
langsung oleh kru bus sendiri. Dia menggambarkan seperti orang mau naik
pesawat, pramugari akan memberikan instruksi, bagaimana menggunakan pelampung,
antisipasi dalam keadaan darurat hingga penyediaan buku keselamatan.
"Tak perlu susah-susah, seperti bus mau jalan.
Bisa bilang, sapa penumpang, lalu jelaskan tujuan bus mau kemana, detail-detail
lokasi yang akan dilewati, termasuk kecepatan hingga rute tempat pemberhentian
atau istirahat penumpang, termasuk limit waktu perjalanan,"kata dia.
Ini bisa disampaikan secara lugas, dengan ini
penumpang yang naik bus akan lebih nyaman serta memiliki ikatan emosional
dengan pengelola maupun kru bus yang ditumpangi. Penumpang pasti jauh lebih
nyaman dan tahu, bagaimana kondisi lokasi-lokasi yang akan dilewati kelak.
"Jadi semuanya akan lebih jelas dan enak.
Penumpang jauh lebih terlayani,"kata dia.
Dengan ikatan emosional yang kuat, akan timbul
rasa saling mengingatkan antara supir dan penumpang, ketika muncul
kondisi-kondisi rawan kecelakaan. "Begitu melintas di kawasan padat
penduduk, supir akan memperlambat laju. Pola saling mengingatkan ini mungkin
bisa mengurangi angka kecelakaan lalu lintas di jalan,"kata dia.
Meski aturan pesan keselamatan masih sebatas
imbauan, namun Refdi optimis para supir maupun pengelola akan menerapkannya.
Mereka juga bisa menyiapkan flayer-flayer atau buku-buku untuk aturan
keselamatan di masing-masing kursi, atau bila perlu menyiapkan video khusus
untuk media komunikasinya.
"Ini baru sebatas imbauan dan anjuran saja,
tapi saya yakin, akan diterapkan para awak bus,"kata dia.
Saat ini angka kecelakaan di Sumsel capai 2800
kasus, dengan korban meninggal dunia capai 1280 orang. Artinya setiap hari
terjadi 7 hingga 8 kasus lakantas dengan yang meninggal 3 hingga 4 orang
perhari. Jumlah ini, belum termasuk luka berat, luka ringan.
Faktor dominan, diakui adalah faktor manusia
atau pengemudinya, misal over speed, alhkol. Memang komposisinya,
hampir 65 sampai 75 persen disumbang lakalantas motor. "Ini salah
satu upaya preventif yang kita lakukan untuk menekan angka
kecelakaan," kata dia. Apel keselamatan, kata dia, juga diisi dengan tes
urine para awak dan kru supir.
Tidak ada komentar
Posting Komentar