"Bangun Jejaring Laboratorium Nasional @ Alex Noerdin : "Masyarakat Sumsel Harus Sehat"
Hal itu dilakukan dengan cara membangun jejaring laboratorium
nasional yang efektif dalam rangka pengawasan obat dan makanan untuk menghadapi
tantangan global dengan
seluruh Badan Pengawasan Obat dan Makanan (POM)
dari seluruh Indonesia.
Demikian yang terungkap pada acara Pembukaan Workshop
Pengujian Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia Tahun 2013 di
Hotel Aryaduta kemarin malam (18/3) oleh Gubernur Sumsel, H. Alex Noerdin.
Dalam acara yang dihadiri oleh Kepala Badan POM
RI, Dra Lucky S Slamet MSc dan diikuti oleh 232 peserta dari seluruh
Indonesia itu, Alex mengatakan keberadaan Laboratorium Balai Besar POM
diharapkan dapat dimanfaatkan oleh Pemprov Sumsel untuk melakukan pengujian
obat dan makanan. ‘’Termasuk menguji bahan makanan dan obat yang mengandung
bahan narkotika dan psikotropika,’’ cetus Alex.
Lebih lanjut Alex mengingatkan agar setiap
laboratorium pengujian harus mampu melakukan pengujian mutu dan keamanan semua
komoditi obat-obatan, kosmetik, suplemen makanan dan pangan olahan untuk
mendeteksi beredarnya produk-produk yang disalahgunakan. ‘’Jangan sampai warga
Sumsel jadi sakit gara-gara pempek. Tapi saya jamin, pempek tidak mengandung
zat yang berbahaya bagi kesehatan,’’ seloroh Gubernur disambut senyuman
hadirin.
Dengan adanya kerjasama antar Badan POM seluruh
Indonesia, maka diharapkan setiap makanan dan berbagai bentuk barang konsumsi
dan kosmetik lainnya yang masuk ke wilayah Sumsel akan dapat diditeksi sedini
mungkin. ‘’Ingat jangan sampai ada korban baru ketahuan kalau barang itu
mengandung zat yang berbahaya. Masyarakat Sumsel harus sehat," tegas Alex.
Sementara itu Ketua Pelaksana Workshop,
Indrianti antara lain mengatakan bahwa acara akan berlangsung selama 5 hari.
‘’Adapun para peserta yang berjumlah 232 orang dari seluruh Indonesia ini
adalah para manager puncak, manager mutu, manager teknis, dan manager
administrasi laboratorium pengujian di lingkungan badan POM,’’ ujarnya.
Sedangkan Lucky S Slamet menegaskan bahwa selama 5
hari workshop digelar dapat dilihat kemampuan terhadap sistem pengawasan obat
dan makanan yang didukung oleh lab pengujian, sehingga akan maksimal hasilnya.
‘’Jangan sampai ada lagi makanan dan barang yang terindikasi zat yang berbahaya
yang akan merugikan para konsumen,’’ tandasnya.
Dalam kesempatan tersebut, Gubernur juga memberikan
3 mobil keliling kepada Balai Besar POM Sumsel guna operasional di
lapangan. Dengan adanya bantuan tersebut, maka Badan POM diharapkan akan
terbantu dalam melakukan pantauan dan pengawasan di lapangan. Kini armada
Balai Besar POM telah memiliki 5 armada, karena sebelumnya cuma ada 2 mobil
saja.
Tidak ada komentar
Posting Komentar