MASJID MEROGAN & MASJID LAWANG KIDUL
Kedua masjid ini dibangun dalam waktu hampir bersamaan pada tahun 1310 H oleh Kyai Merogan ( Mgs.H.Abdul Hamid Bin Mgs.Mahmud ) dengan menggunakan biaya sendiri. Sebagai seorang ulama yang memiliki pandangan kedepan beliau mendirikan rumah ALLAH dengan membuat peryataan tertulis disebut “ Najar Mujai Lillahi Ta’ala “ naska tersebut tertanggal 6 Syawal 1310. Masjid Ki Merogan berada di tepian sungai ogan kecamatan kertapati sedangkan Masjid Lawang Kidul berada di tepian sungai musi daerah seberang ilir kelurahan 5 ilir. Kedua bentuk masjid ini serupa sekalipun pendiri kedua masjid itu wafat tetapi sampai dengan saat ini tetap ramai dikunjunggin orang karena makam beliau di lokasi Masjid Ki Merogan dianggap keramat dan ada beberapa kisah menarik pada saat beliau masih hidup.
KISAH ANAK YATIM
Pada suatu hari kala itu beliau masih berada di mekkah menuntut ilmu berkatalah bahwa dia akan kembali lagi ke Indonesia untuk mengurus anak yatim. Anak yatim yang dimaksud adalah Masjid Merogan dan Masjid Lawang Kidul.
KISAH TENTANG IKAN
Seorang pedagang ikan dari OKI membawa ikan untuk di jual di pasar ikan di Palembang . Mendekati kota Palembang si pedagang tiba – tiba menyaksikan bahwa ikannya dalam keadaan mati dan dia akan mengalami kerugian yang cukup besar. Tiba – tiba ia teringat kemasyuran Ki Merogan lalu ia mendayung perahunnya ke Masjid Kimerogan untuk meminta nasehat, setelah tiba belum sempat di perdagangkan berkata Sang Kyai menegur “ kisanak ikan – ikan yang berada di perahumu tidaklah mati , Insyaallah ikanmu hidup jualah ke pasar dan hiduppilah serta peliharalah keluargamu baik – baik “. Benar saja tiba di perahu dilihatnya ikan yang di bawanya dalam keadaan hidup .
Cerita lain tentang ikan dating dari seorang penduduk yang ingin membuktikan kekeramatan Ki Merogan dengan melepas seekor ikan besar sambil berucap “ hai ikan pergilah engkau menemui Ki Merogan sebagai hadiah dariku “ beberapa hari kemudian dia menemui Ki Merogan di Masjid Merogan, sebelum sempat mengutarakan maksudnya Sang Kyai telah menyapa lebih dahulu dan berkata bahwa kirimannya sudah diterima.
ZIKIR KI MEROGAN
Beliau mengajarkan zikir dengan cara unik yaitu bila beliau mengajar ke Masjid Lawang Kidul atau sebaliknya menggunakan perahu sambil berkayuh inilah Kyai mengajak murid – muridnya bersama – sama mengucapkan zikir berulang – ulang dan maklumlah pnduduk di sekitarnya bahwa Ki Merogan lewat . Kisah ini bersumber dari se-abad Masjid Lawang Kidul dan Masjid Merogan yang disusun oleh Dr.K.H.O.Gadjahnata.
INFORMASI DINAS PARIWISATA & KEBUDAYAAN KOTA PALEMBANG
KISAH ANAK YATIM
Pada suatu hari kala itu beliau masih berada di mekkah menuntut ilmu berkatalah bahwa dia akan kembali lagi ke Indonesia untuk mengurus anak yatim. Anak yatim yang dimaksud adalah Masjid Merogan dan Masjid Lawang Kidul.
KISAH TENTANG IKAN
Seorang pedagang ikan dari OKI membawa ikan untuk di jual di pasar ikan di Palembang . Mendekati kota Palembang si pedagang tiba – tiba menyaksikan bahwa ikannya dalam keadaan mati dan dia akan mengalami kerugian yang cukup besar. Tiba – tiba ia teringat kemasyuran Ki Merogan lalu ia mendayung perahunnya ke Masjid Kimerogan untuk meminta nasehat, setelah tiba belum sempat di perdagangkan berkata Sang Kyai menegur “ kisanak ikan – ikan yang berada di perahumu tidaklah mati , Insyaallah ikanmu hidup jualah ke pasar dan hiduppilah serta peliharalah keluargamu baik – baik “. Benar saja tiba di perahu dilihatnya ikan yang di bawanya dalam keadaan hidup .
Cerita lain tentang ikan dating dari seorang penduduk yang ingin membuktikan kekeramatan Ki Merogan dengan melepas seekor ikan besar sambil berucap “ hai ikan pergilah engkau menemui Ki Merogan sebagai hadiah dariku “ beberapa hari kemudian dia menemui Ki Merogan di Masjid Merogan, sebelum sempat mengutarakan maksudnya Sang Kyai telah menyapa lebih dahulu dan berkata bahwa kirimannya sudah diterima.
ZIKIR KI MEROGAN
Beliau mengajarkan zikir dengan cara unik yaitu bila beliau mengajar ke Masjid Lawang Kidul atau sebaliknya menggunakan perahu sambil berkayuh inilah Kyai mengajak murid – muridnya bersama – sama mengucapkan zikir berulang – ulang dan maklumlah pnduduk di sekitarnya bahwa Ki Merogan lewat . Kisah ini bersumber dari se-abad Masjid Lawang Kidul dan Masjid Merogan yang disusun oleh Dr.K.H.O.Gadjahnata.
INFORMASI DINAS PARIWISATA & KEBUDAYAAN KOTA PALEMBANG
Tidak ada komentar
Posting Komentar