Header Ads

BKKBN Provinsi Sumsel Sosialisasikan Program KKBPK bagi Wartawan Tingkat Provinsi




Sriwijaya Radio - Bertempat di Hotel Swarna Dwipa Palembang ,BKKBN Provinsi Sumsel menggelar  acara Sosialisasi Program KKBPK bagi para wartawan ,Senin (14/10/2019).yang dihadiri langsung Oleh ,Kasubbid Advokasi KIE, Ibu Rosidah,Sekretaris BKKBn Provinsi Sumsel, Bapak Mukmin,Serta Tenaga Peneliti BKKBN Prov Sumsel Bapak Dani Saputra,dan sejumlah wartawan media Elektronik dan Media Cetak.

Sebagai pembuka bapak Mukmin Selaku Sekretaris BKKBN Provinsi sumsel mengatakan, pemakai alat kontrasepsi  di sumatera selatan sudah mencapai 68 persen artinya  tinggal 32  persen lagi yang tidak menggunakan alat kontrasepsi, bisa memakai alat kontrasepsi secara alami, kemudian  orang yang mau berKB tapi tidak terlayani ,pelayanan itu ada beberapa hal bisa saja tidak ada fasilitas pelayanan, bisa karna tempat yang sulit untuk dijangkau jauh,bisa jadi karena daerah perairan atau tempat yang sulit dijangkau , maka mereka tidak bisa, untuk sumataera selatan lebih kurang 8,1 persen,sangat tinggi.

kalau diderah masih banyak masyarakat yang  banyak anak dalam satu keluarga, karena pasangan usia subur ini ketika jadi peserta KB mau kemana dia , karena daerah yang sulit dijangkau seperti  Mesuji air sugihan, atau darsitas daerah tertinggal, terpencil diperbatasan,kondisi dilapangan yang sangat sulit dijangkau, sehingga kadang masyarakat sendiri kesadarannya kurang batapa pentingnya keluarga berencana, kadang kala faham dari masyarakat itu sendiri bahwa program KB itu masih beranggapan banyak anak banyak rezeki, kemudian pemerintah itu turut campurnya sangat sedikit, anggapan masyarakat kenapa pemerintah mencampuri urusan pribadi saya kan saya sendiri yang mengandungnya,  padahal saya sendiri yang menghidupi anak saya, padahal pemerintah bertujuan dengan adanya program keluarga berencana, maka terciptalah keluarga bahagia, sejahtera keluarga kecil dan keluarga yang berkualitas.harapan dari pemerintah untuk kita .
Sementara itu Penelitu BKKBN Prov sumsel, bapak dani saputra menyampaikan kalau kita melihat keterkaitan antara kependudukan dan pembagunan ternyata,BKKBN mempunyai peranan cukup penting, apa yang dilakukan oleh pemerintah apa yang dilakukan oleh Negara, ternyata sangat dipengaruhi oleh proses kependudukan,artinya pak gubernur, pak bupati bisa mensejahterahkan masyarakat untuk pembangunan yang lebih baik
 .
Di sumatera selatan khususnya kota plembang, kita akan meghadapi bonus demografi, bonus demografi ini,harus disikapai terutama untuk mendapatkan window opportunity, jendela kesempatan untuk bisa menjagakan masyrakat, tetapi ketika bonus demografi ingin kita jadikan sebagai jendela meraih kesempatan kesejahteraan masyarakat ,maka ada beberapa hal yang harus diperhatiakn pemerintah pertama bagaimana pemerintah meningkatan SDM, untuk meningkatkan SDM tentunya bukan hanya tugas pemerintah tapi termasuk juga masing masing keluarga karna nanti untuk meningkatan SDM yang berkualitas maka keluarga harus bisa akses pada gizi, kalau gizi kita dan anak anak kita bagus maka meningkat kepada akses pendidikan,akses pendidikan sendiri akan bisa diraih manakala kesehatan si anak karena gizinya bagus dia akan terjamin hingga akses pendidikan juga akan bagus, yang ketiga akses ekonomi  kalau pendidikan bagus kita harapkan ekonmi si manusia juga akan hebat,ketiga factor yaitu gizi ,pendidikan,ekonomi akan terkait dan saling mempengaruhi, itu yang pertama dari pemerintah untuk SDM, dan yang kedua setelah SDM ada, maka pemerintah harus memikirkan bagaiman lapangan pekerjaan yang tersedia

Ditanya soal tingkat kematian ibu dan anak disumsel bapak Dani Saputra mengatakan.memang tantangan luar biasa bagi sumsel  angka kematian bayi dari dari 29 per seribu kelahiran hidup meningkat menjadi  41 perseribu kelahiran hidup  ,maka BKKBN ada program disebut 4 Terlalu,jangan melahirkan terlalu muda, jangan melahirkan  terlalu tua ,jangan terlalu sering  dan jangan melahirkan terlalu banyak, karena ini salah satu yg memicu angka kematian bayi, dan ibu muda yang melahirkan dibawah 15 tahun 9,2 persen disumsel ,kalo dilihat dari harapan si remaja sudah cukup bagus ingin kawin rata rata diumur 21 tahun keatas , banyak factor yang mempengaruhi, melalui BKKBN ada program Genre (generasi berencana) sasarannya ada dua untuk remajanya sendiri dan orang tuanya,BKKBN ada program bina keluarga remaja, diharapkan nanti remajanya bagus termasuk juga orang tuanya, dan untuk program bina lansia melihat dari kependudukan Bina Lansia disumatera selatan meningkat hamper 5,6 persen penduduk lansia, lansia juga harus diperhatiak hingga bisa menjadi lansia yang sehat, yang tangguh,sejahtera dan mandiri, maka program pemerintah juga harus memperhatikan lansia, pemerintahan hususnya BKKBN dan departemen kesehatan harus lebih memfokuskan lansia ada bina keluarga lansia ,diaharapkan melalui keluarga2 disebar luaskan apa yg diharapakan agar lansia ini bisa menjadi lansia yang sejahtera. (Cek Pie)

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.