Header Ads

RESORT PULAU KEMARO TIMBULKAN POLEMIK

Sriwijaya Radio, Palembang - Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Palembang menolak mengelola resort Pulau Kemaro jika memang nantinya resort tersebut akan diserahkan pada dinas tersebut.

" Resort itu kan sifatnya provit atau mencari keuntungan tapi kalau diserahkan ke dinas tidak cocok karena dinas bersifat layanan publik sehingga dikhawatirkan bertentangan tujuan operasionalnya," ujar Ahmad Zazili, Sekretaris Dinas Disbudpar Palembang, Selasa (7/4).

Selain perbedaan kepentingan dan oreintasi, pelimpahan pengelolaan ini juga bakal merubah struktur organisasi Disbudpar karena terpaksa harus merubah kinerja pegawai juga. "Selama ini kan pegawai hanya bekerja pada jam kerja saja. Tapi kalau resort kan harus dikelola maksimal 24 jam karena berfungsi sebagai penginapan, sehingga diperlukan kinerja khusus," tukasnya.

Zazili juga mengungkapkan, jika Disbudpar harus mengelola resort, maka mau tidak mau pihaknya harus menyiapkan pegawai lagi. Sementara, jumlah pegawai yang ada saja saat ini sudah memadai pada posisinya masing-masing.

Jika memang nantinya Dinas PUCK akan menyerahkan pengelolaan resort Pulau Kemaro, tetap akan diterima tapi bukan Disbudpar yang akan mengelolanya. "Kemungkinan pengelolaan akan diserahkan ke pihak ketiga agar pengelolaanya bisa lebih fokus dan terorientasi pada bisnis," paparnya.

Pihak ketiga ini bisa saja BUMD milik Pemkot yang sudah ada atau pihak ketiga yang lain.

Sebelumnya Kabid Pembangunan Dinas PUCK dan Perumahan, Ramaly mengatakan pembangunan resort Pulau Kemaro akan diselesaikan lebih dulu sebelum diserah terimakan dengan Disbudpar.

Pembangunan 10 unit bungalow yang menelan dana Rp 4,8 miliar itu sudah selesai tapi kelengkapan isi dalam bunggalow seperti tempat tidur, lampu, kursi, dan lainnya belum diisi. Selain itu, kelengkapan fasilitas penerangan listrik dan akses air bersih juga belum tersedia.

" Listrik dan air bersihnya belum ada jadi belum bisa digunakan, setelah semua fasilitas lengkap maka barulah akan dioperasikan ," ujar Ramaly beberapa waktu lalu.

Penerangan rencananya akan disediakan listrik bersumber matahari atau sel solar agar lebih ramah lingkungan dan hemat energi. Sementara itu air bersih masih akan diusahakan agar segera disiapkan.

Biaya pembuatan penginapan itu belum termasuk pengadaan fasilitas bunggalow hanya pembuatannya saja. Bunggalow dibangun dengan luas 36 meter persegi dengan konstruksi dua lantai. Dilengkapi satu kamar, fasilitas MCK, dan fasilitas pendukung setara hotel lainnya. Untuk pengadaan fasilitas bunggalow akan diserahkan pada Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Palembang karena dinas inilah nantinya yang akan mengelola resort tersebut.

Rencananya bunggalow akan dibangun 25 unit sehingga bakal ditambah 15 unit lagi. Tapi 15 unit lainnya akan dibangun setelah menyelesaikan pembangunan 10 unit bunggalow yang ada saat ini.

Reporter : Cek Rul
Editor : Cek Mar

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.