Header Ads

PROGRAM WIRAUSAHA STISIPOL TUNTUT MAHASISWA KREATIF

Sriwijaya Radio, Palembang - Demi menggali kreatifitas mahasiswa, Stisipol Candradimuka menggelar ajang kompetisi kewirausahaan 2015. Bertajuk 'Ambition is the first step to success, the second step is action', Bidang III Kemahasiswaan Stisipol Candradimuka Palembang membuat kompetisi kewirausahaan, sebagai bentuk kepedulian karena masih rendahnya jumlah wirausaha, khususnya di Kota Palembang.

Kompetisi sendiri akan berlangsung dari tanggal 6 hingga 9 Mei mendatang, dengan tujuan mendorong tumbuhnya calon wirausaha muda dalam melakukan perencanaan bisnis secara matang.

Ketua pelaksana, M. Mifta Farid, S.Sos.I, M.Ikom mengatakan, dalam kompetisi tersebut terdapat tiga bidang, yakni Cipta Karsa, Teknologi dan Kewirausahaan.

"Cipta Karsa berhubungan dengan wirausaha dibidang konsep event seperti Event Organizer, bidang Teknologi berkenaan dengan kreatifitas mahasiswa seperti membuat busana dan properti dari bahan daur ulang, dan bidang Kewirausahaan seperti usaha kuliner dan sebagainya," ujar Farid.

Dikatakannya, kompetisi ini nantinya akan menobatkan satu pemenang, yang akan mendapatkan uang tunai untuk modal awal senilai Rp 3 juta dan Piala bergilir.

"Nantinya, pihak kampus akan menargetken pengembalian uang modal tersebut dalam 6 bulan, namun keuntungan yang didapat tetap milik mahasiswa tersebut," katanya kepada Tim Sriwijaya Radio.

Salah satu peserta kompetisi, Muhammad Syahriel, mahasiswa semester II Jurusan Administrasi Negara yang juga Volunteer Japan Foundation di Jakarta menuturkan, dirinya sangat termotivasi untuk menjadi seorang wirausahawan muda berkat adanya kompetisi tersebut.

"Saya optimis karena lembaga sangat mendukung, terutama dari segi pendanaan. Dan saya optimis bisa membuka wirausaha sesuai dengan minat dan bakat saya," papar pria yang biasa disapa Ariel ini.

Ariel sendiri membuat kreatifitas busana, dengan memodifikasi desain dari busana Jepang. Sebagai contoh, ia mempertontonkan Hakama atau busana Jepang untuk laki-laki, yang bahannya dibuat dari songket. Pun dengan kimono (busana Jepang khusus perempuan), yang obi-nya (ikat pinggang) terbuat dari bahan jumputan.

Selain itu, Ariel juga memanfaatkan bahan daur ulang untuk membuat berbagai macam properti busana, seperti tas, dompet dan topi.

Reporter : Cek Rul
Editor : Cek Mar

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.