Header Ads

INDONESIA - AUSTRALIA INTIMKAN KERJASAMA PENINGKATAN KAPASITAS MADRASAH

Sriwijaya Radio, Palembang - Demi menunjang pendidikan 9 tahun, Indonesia - Australia bekerjasama dalam mengembangkan akses berkualitas, dengan melaksanakan Program Pendampingan Madrasah Kemitraan Pendidikan Australia - Indonesia di Sumsel atau Program Phase 2 of Australia Education Partnership with Indonesia (AEPI) Sub National Implementing Partner (SNIP) Yayasan Bina Sahabat Sriwijaya Sumsel.

Staff Ahli Walikota Bidan Ekonomi, Pembangunan dan Investasi, Sudirman Teguh mengatakan, program ini sudah ditandatangani pada Juni 2011, dan dimulai pada tahun 2012.

"Australia memberikan stimulan sebesar 100 Dollar AS, yang pelaksanaannya di monitoring oleh pemerintah bekerjasama dengan Yayasan Bina Sahabat Sriwijaya Sumsel. Program yang diberikan adalah berupa pelatihan dan pendampingan madrasah," papar Sudirman.

Program Officer Kemitraan Pendidikan Australia - Indonesia Sub National Implementing Partner (SNIP) Yayasan Bina Sahabat Sriwijaya Sumsel, Syahril Jamin juga menuturkan jumlah madrasah yang sudah dirangkul dalam program pendampingan tersebut.

"Berdasarkan data yang kami miliki, sebanyak 119 madrasah se-Sumsel, sudah didampingi oleh Yayasan Bina Sahabat Sriwijaya, dengan 12 workshop dari tahun 2012 hingga 2015".

Meski begitu, hanya 8 persen dari keseluruhan madrasah negeri dan swasta di Sumsel yang sudah terakreditasi A. Sementara, sebanyak 72 persen belum terakreditasi. Padahal, secara nasional, sebanyak 20 persen anak Indonesia bersekolah di madrasah.

Kepala Bidang Pendidikan Kanwil Kemenag Sumsel, Drs H Paidol Barokat M. Pdi mengungkapkan, proses akreditasi setiap madrasah akan diproses.

"Dan kami akan memberikan reward kepada madrasah yang sudah terakreditasi A," ujar Paidol kepada Tim Sriwijaya Radio.

Paidol juga menjelaskan, dahulu pemberian bantuan tersebut diserahkan langsung kepada Kepala Madrasah sebagai penanggung jawab.

"Tapi kini bantuan sudah dalam bentuk non-fisik dalam rangka peningkatan kapasitas, yakni berupa barang yang diperlukan untuk setiap Madrasah Ibtidayah (MI) dan Madrasah Tsanawiyah (MTs), yang pelaksanaannya dikontrol penuh oleh Kemenag Sumsel."

Reporter : Cek Rul
Editor : Cek Mar

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.