Header Ads

DKP USULKAN PERDA KESENIAN

Sriwijaya Radio, Palembang - Di bawah kepemimpinan baru Vebri Al Lintani Ketua Dewan Kesenian Palembang (DKP) akan langung mengusulkan Peraturan Daerah (Perda) Kesenian. Dengan begitu Dewan Kesenian akan dapat mengatur urusan rumah tangga sendiri di bawah naungan  Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Palembang.

“Selama ini belum ada Perda kesenian, kami akan langsung mengajukan Perda ini. Dengan begitu kami punya payung hukum yang jelas, gedung kesenian dengan fasilitas yang memadai,” kata Vebri, Jumat(10/4).  

Menurut dia, mengembangkan budaya lokal ini perlu tempat yang memadai, sehingga program yang diwacanakan akan dapat berjalan dengan baik. Pihaknya sendiri berencana akan mendirikan cafe seni untuk menunjang kegiatan pendukung untuk mengembangkan pertunjuan kesenian lokal.

Selain itu, menurut dia, untuk pemberdayaan seniman pihaknya akan menghidupkan kembali sanggar di tiap kecamatan dengan bekerja sama dengan Camat setempat agar pedekatan pengembangan seni ini lebih dekat dengan masyarakat. Demikian dengan rencana pihaknya untuk meningkatkan kesejahteraan seninam dengan mendirikan koperasi seniman.

“Ke depan kami akan lebih memfokuskan mencari kesenian budaya Palembang yang banyak hilang. Kami akan menggali hingga ketingkat Kecamatan untuk mencari kesenian asli Palembang seperti Wayang Orang Palembang yang kini hanya tingga satu orang yang terus melestarikannya,” katanya.

Bicara soal dana dalam program yang akan dijalan ke depan yang tentunya tidak sedikit, Vebri mengaku tidak hanya berpangku tangan kepada dana yang berasal dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah dari Pemerintah Kota. Pihaknya akan berusaha semaksimal mungkin untuk mendorong dana yang bersumber dari pihak ke tiga.

“Tidak kami pungkiri dana ini bersifat fleksibel, semakin banyak kegiatan yang dilakukan maka akan semakin tinggi biaya yang dibutuhkan. Untuk sementara ini biaya pertunjukan yang akan kami lakukan mencapai Rp600 juta,” jelas dia.

Namun bicara kebutuhan per tahun, pihaknya menggambarkan dana yang diperlukan mencapai Rp2 miliar. “Makanya saya bilang, perlu dukungan dari semua pihak, untuk mengembankan budaya lokal ini, pada akhirnya ini akan mendorong pariwisata Kota Palembang lebih baik lagi,” katanya.

Seperti diketahui, DKP periode 2014 - 2019 dituntut dapat mengembalikan kejayaan Wayang Orang Palembang yang kini hanya satu orang yang terus melestarikannya.

Plt Walikota Palembang H.Harnojoyo mengatakan sejauh ini kerja sama DKP dengan Pemerintah Kota (Pemkot) Palembang terjalin dengan baik dalam hal mengali khsana budaya-budaya Palembang asli yang terus ditinggalkan masyarakatnya.

"Kita ingin dikepengurusan baru ini untuk lebih memperhatikan wayang orang Palembang yang kini hanya tinggal satu dalangnya yang diketahui namanya Irawan,"kata Harnojoyo.

DKP menurutya mempunyai peranan penting untuk terus mengali budaya yang ada terlebih budaya dari kerajaan Sriwijaya yang kini banyak diketahui masyarakat luas. "DKP inilah yang akan terus mengali budaya-budaya yang ada,"katanya.

Sementara itu Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Palembang M Yanuarpan Yany mengatakan, pengangkatan citra budaya Palembang harus terus digalakan seperti pementasan kesenian asli Palembang yang terus dilakukan disetiap malam Minggu di halaman Museum Sultan Mahmud Badaruddin (SMB) II.

"Selama ini setiap malam Minggu sering dilakukan pementasan seni di halaman SMB II, seperti Dul Muluk, Ratib Saman, nah kedepan potensi wayang orang juga harus turut tampil sehingga kelestariannya terus terjaga," katanya.

Diakuinya, Wayang orang Palembang yang selama ini belum tergali dengan baik. "Wayang orang harus lebih ditampilkan,dan harus disosialisasikan untuk lebih dekat dengan masyarakat," jelasnya.

Reporter : Cek Rul
Editor : Cek Mar

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.