Header Ads

UJI KESELAMATAN UNDERPASS, BBPJN MENGAKU MASIH BANYAK PR

Sriwijaya Radio, Palembang- Berlokasi di dua tempat, Underpass dan Musi II dilakukan uji keselamatan oleh tim Kementerian PU, Senin (9/3) siang. Yuni, salah satu tim Pembantu Audit Kementerian PU mengatakan, setiap pekerjaan proyek pembangunan jalan harus dilaksanakan audit Keselamatan jalan terlebih dahulu.

"Ini merupakan uji keselamatan yang pertama," katanya.

Diketahui, proses AKJ (Audit Keselamatan Jalan) yakni mengaudit keseluruhan pembangunan jembatan, meliputi rambu-rambu, marka Jalan, tanda pengenal jalan, pulan jalan, lampu dan kelengkapan lainnya.

"Jadi kita harus cek kondisi jalan apakah layak untuk dipakai apa masih kurang," terangnya. Supaya dapat dipastikan proyek ini benar-benar aman bagi pengguna jalan.

Masalah hasilnya, Yuni belum mau menyebutkan. "Ini kan masih dalam tahap uji coba jalan. Masih banyak yang mau dinilai dulu," terangnya. Prosesnya masih dalam tahap pemeriksaan, sejauh ini ia juga belum bisa memberikan asumsi, juga masih dalam tahapan pengamatan. 

Menurutnya, lampu jalan masih kurang. "Kami juga harus turun saat malam hari," tegasnya. Selain itu, juga turut diperhatikan, tanda pengenal kecepatan dan ketinggian maksimum jalan. 

Ditambahkan Aidil Fitri, Kasatker Pelaksanaan Jalan Metropolitan Palembang BBPJN (Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional) III Sumbagsel mengatakan. Khusus terowongan underpass, sejak pagi tadi dan seterusnya underpass sudah dibuka secara permanen. Namun, jika ada kendala, maka akan diberlakukan sistem buka-tutup sementara.

Aidil yang juga turut serta mendampingi tim Kementerian PU mengatakan, tim Kementerian juga mengecek rambu lalu-lintas dan kelengkapan jalan. Meliputi marka jalan, rambu jalan, keterangan tinggi dan maksimum kendaraan, penerangan jalan juga pulau jalan.

"Hasilnya kita belum tahu nanti ada laporan dari mereka apakah sudah layak apa belum," sambungnya. Namun, untuk lampu jalan, Aidil mengaku sudah cukup terang kalau malam hari. 

Namun diakuinya, disamping Halte yang terletak tak jauh dari proyek underpass ada sedikit temuan. Dimana tepat disamping halte, ada gorong-gorong yang belum ditutup, padahal semestinya, trotoar tersebut aman bagi pejalan kaki.

"Itu jadi PR kami," tegasnya.

Kata Aidil, kedepan akan dimasukkan dalam paket swakelola atau paket lainnya untuk pembuatan tutup trotoar tersebut. "Mereka bisa jadi akan menyampaikan ke Dirjen pusat dengan lampiran BBPJN," imbuhnya lagi. Artinya, bisa jadi ada perbaikan-perbaikan lagi. Karena pada saat pelaksanaan masih melihat ada yang kurang maka akan di bayar dengan paket yang pembangunan yang lain lagi. 

Aidil mengakui, kekurangan ini sebagai salah satu kesalahan dalam perencanaan pembangunan. Meski demikian, pihaknya berharap bisa diselesaikan dengan baik.

Dikatakannya, secara keseluruhan untuk pembangunan fisik dan konstruksi underpass sudah selesai. "Tinggal menambah aksesoris saja. Target kami, peresmian Underpass dan duplikasi Musi II dilakukan akhir Maret. Terkait siapa yang akan meresmikan, kami berharap diresmikan Presiden langsung atau setidaknya Menteri," tegasnya.

Untuk Duplikasi Musi II, juga dilakukan audit keselamatan jalan. Saat ini, pihaknya juga tinggal menunggu hasil audit dan pengetesan kabel gantungan Musi II yang memang harus dilaksanakan dengan teliti. Pantauan Tim Sriwijaya Radio, setidaknya setengah dari badan jembatan dibatasi, karena masih ada pengecatan badan jalan.

Reporter : Cek Rul
Editor : Cek Mar

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.