Header Ads

SEBANYAK 30 PERSEN BANGUNAN SEKOLAH DI PALEMBANG RUSAK BERAT

Sriwijaya Radio, Palembang - Sekitar pukul 16.30 Selasa (10/1) sore, salah satu bangunan tak terpakai di SD 242 yang berlokasi di Jalan Dayang Rindu Lr Pendidikan Rt. 06 Rw.03 Kelurahan Keramasan Kecamatan Kertapati Palembang, roboh.

Bangunan yang sudah ada sejak 1983 tersebut roboh, karena terdesak hujan deras dan angin kencang.

Pantauan Tim Sriwijaya Radio, bangunan tersebut memang sudah tua, terlihat dari rapuhnya kayu, dan seng yang sudah keropos.

Bersamaan, Kabid Program Kadisdikpora Kota Palembang, Hasanuddin turut meninjau ke lokasi. Dikatakannya, wacana penghapusan bangunan gedung tersebut sudah ada sejak lama, dan termasuk dalam skala prioritas.

"Namun, keterbatasan dana menjadi halangan kami untuk segera melaksanakan eksekusi," paparnya. 

Di sisi lain, pernyataan berlawanan dipaparkan Kepala Sekolah SD 242, Cik Yah mengungkapkan, dirinya sudah mendesak Disdikpora Kota Palembang, untuk segera merobohkan bangunan. Namun, lagi-lagi, pemerintah dinilai tak tanggap, dan mengabaikan skala prioritas yang ada.

"Sudah sejak awal, tepatnya di tahun 2012 saya menjabat sebagai Kepsek SDN 242, sudah saya desak sedemikian rupa. Bahkan, Kepsek sebelum saya juga sudah mengajukan, namun tetap saja tidak ada penanganan hingga akhirnya bangunannya roboh sendiri," terang Cik Yah. Meski bangunan tersebut tidak lagi digunakan karena ruangan kelas sudah mencukupi untuk 202 siswa, tetapi kondisi bangunan yang sudah memprihatinkan, turut menyita perhatiannya.

Kasi Bangunan Gedung dan Perabot Disdikpora Kota Palembang, Rahmat Purnama menjelaskan, sebanyak 65 persen bangunan sekolah di Kota Palembang tidak layak, dimana 30 persen diantaranya rusak berat.

"SDN 242 ini salah satunya. Selain itu, beberapa bangunan sekolah SDN lainnya yang sudah kami data, antara lain SDN 163, SDN 164, SDN 173, dan SDN 174. Sementara itu, bangunan SMP juga sudah di data sebanyak 8 sekolah yang perlu diperbaiki, antara lain SMPN 23, SMPN 8, SMPN 37,SMPN 29, dan SMPN 41," papar Rahmat kepada Tim Sriwijaya Radio.

Rencananya, di lahan bangunan roboh tersebut akan di buat lapangan, serta jalan masuk ke sekolah. Karena, jalan masuk yang ada hanya bisa dilewati satu buah motor saja. Selain itu, akan di rehab 2 ruangan kelas, dan penambahan 1 ruangan kelas lagi.

"Dana yang digelontorkan untuk rehab ini berasal dari Dana Alokasi Khusus (DAK) Direktorat Pembinaan Sekolah Dasar  dengan perincian sebesar  175 juta rupiah untuk satu kelas (plus fasilitas mobiller). Ukuran ideal kelas adalah 7 x 8 meter, dengan tambahan teras seluas 2 meter," jelas Rahmat.

Perlu diketahui, DAK untuk Kota Palembang di tahun 2015 digelontorkan sebesar 10 Miliar rupiah.

Reporter : Cek Rul
Editor : Cek Mar

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.