SULAP POSTER & KALENDER BEKAS JADI NAGA RAKSASA
Sriwijaya Radio, Palembang – Begitu antusiasnya masyarakat Kota Palembang untuk menyambut malam pergantian tahun baru, sebanding dengan tingginya permintaan akan terompet yang ditiup bertepatan jam 12 malam. Inilah yang menjadi pemasukan tahunan dari M Hariyanto (40), salah seorang pembuat terompet produksi rumahan yang berdomisili di kawasan Lorong Kurnia, Kertapati Palembang.
Membuat terompet sudah dilakoninya selama 11 tahun terakhir, dengan bantuan adik dan salah seorang teman. Tahun ini, Hariyanto sudah membuat sekitar 8 ribu terompet. Meski ada penurunan permintaan dari tahun lalu, yakni sekitar 12 ribu, namun tidak menurunkan minatnya untuk tetap memasok terompet bagi para pengecer di Kota Palembang, bahkan hingga ke wilayah Sumsel seperti Belitang dan Tugu Mulyo. Ia biasa mendapat pasokan bahan yakni poster dan kalender bekas dari pemulung, serta bahan kertas timah bekas untuk melapisi poster tersebut. Setelah bahan terkumpul, ia akan mendesain bentuk terompet sesuai dengan permintaan pasar. “Dari tahun ke tahun, permintaan terbesar tetap terompet naga, hanya saja saya terus berinovasi dengan menghadirkan bentuk baru setiap tahun,” paparnya.
Terbukti dari lapaknya yang tepat berada di pinggir jalan, berbagai bentuk terompet terpajang, seperti terompet kerucut, terompet keong dan terompet ‘Love’. Untuk terompet, ia sudah menyiapkan terompet naga raksasa berukuran hampir 2 meter seharga Rp 100 ribu. Selain itu, bentuk Tengwajo dan Keong Raksasa juga sedang dalam pengerjaan. Dengan omzet mencapai lebih dari 50 juta rupiah setiap tahunnya, Hariyanto selalu berinovasi demi bertahan ditengah arus persaingan sesama pembuat terompet. “Saya mendesain, dan mencetak sendiri semua bentuk terompet. Alat tiupnya juga saya beli sendiri gros di ibukota.
Dan satu kilo poster dan kalender bekas hanya dihargai Rp 2 ribu hingga Rp 3 ribu rupiah saja per kilo nya. Itulah mengapa saya bisa menjual terompet dengan harga murah, mulai dari Rp 5 ribu hingga Rp 100 ribu saja, namun dengan kualitas yang mampu bersaing. Selain itu, tahun lalu saya menyertakan kartu perdana untuk setiap pembelian satu terompet, sedangkan di tahun ini saya menyediakan topeng gratis setiap pembelian
terompet. Ini salah satu cara bersaing,” jelasnya.
Reporter : Cek Rul
Editor : Cek Mar