Puluhan Armada Bus Transmusi Rusak
SRIWIJAYA
RADIO - Puluhan unit
unit armada bus transmusi milik Pemkot Palembang rusak sehingga tidak bisa
beroperasi lagi.
"Belum
selesainya perbaikan bus tersebut karena sampai kini masih menunggu suku cadang
yang sulit didapatkan di Indonesia sehingga tidak bisa diperbaiki cepat,"
kata teknisi bus transmusi, Jhonson Siahaan, di Palembang, Jumat (23/8/2013).
Menurut
dia, puluhan bus yang rusak tersebut adalah keluaran dari Korea Selatan yang
memang cenderung belum populer di Indonesia.
Karena
itu, masih sulit untuk mendapatkan suku cadang ketika mengalami kerusakan. Ia
mengatakan, akibatnya kini kendaraan yang beroperasi sekitar 96 unit yang
secara rutin melayani masyarakat kota pempek dan dari Palembang ke Indralaya
dan ke Pangkalan Balai serta sebaliknya.
Pemeliharaan
bus transmusi dilakukan rutin tetapi memang karena kendaraan tersebut sangat
rawan mengalami kerusakan setiap hari pasti ada yang rusak.
Dia
menjelaskan, pihaknya bersama sopir dan pramugara tentu berupaya optimal
menjaga kondisi kendaraan yang kini menjadi primadona masyarakat kota pempek.
Hanya
saja, kerusakan kendaraan itu tidak bisa diprediksi sehingga perbaikan bus
rusak dilakukan setiap hari.
Bus
transmusi merupakan salah satu unit kerja PT Sarana Pembangunan Palembang Jaya
(SP2J) milik Pemkot Palembang.
Setiap
hari sekitar 20.000 penumpang menggunakan kendaraan tersebut sebagai sarana
transportasi di kota yang dibelah Sungai Musi itu.
Sementara
Wali Kota Palembang, Romi Herton mengatakan saat ini 20 unit armada bus transmusi
baru siap dioperasikan. Namun masih menunggu 10 unit kendaraan lainnya yang
belum tiba.
Bus
baru tersebut nantinya, akan digunakan terlebih dahulu untuk menjadi kendaraan
peserta "Islamic Solidarity Games", katanya.
Dia
menambahkan, 30 kendaraan baru milik PT SP2J itu akan digunakan untuk
mengangkut tamu negara dari 38 delegasi negara-negara Islam.
Dengan
demikian, transportasi dari hotel ke tempat pertandingan akan dilayani dengan
menggunakan bus baru tersebut.
Tidak ada komentar
Posting Komentar