Header Ads

Jalur Mudik Via OKU Selatan Minim Rambu dan Lampu Jalan


SRIWIJAYA RADIO - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) meminta Gubernur Sumatera Utara (Sumut), Riau, Jambi dan Sumsel untuk memaparkan penanganan Siaga Darurat Asap, Kamis (25/7) di Palembang. Hal itu sangat penting, lantaran Indonesia diprotes negara-negara tetangga, terutama Malaysia dan Singapura terkait asap yang menutupi kedua negara tersebut.

“Dari banyak daerah di Sumatera, empat provinsi mulai dari Sumut, Riau, Jambi dan Sumsel merupakan provinsi dengan potensi kebakaran hutan dan lahan gambut yang cukup tinggi,” kata Deputi Pencegahan BNPB Ir Tri Budiarto saat bertemu Gubernur Sumsel Ir H Alex Noerdin SH di Griya Agung di dampingi Kepala BPBD Sumsel H Yulizar Dinoto SH, Jumat (19/7).
Khususnya Riau yang memiliki lahan gambut 4,044 Juta Hektare dan Sumut (0,325 juta hektare), dampak asap yang ditimbulkan dengan muda dan cepat menyebar ke Singapura. Sedangkan Provinsi Jambi dengan luas gambut 0,717 juta hektare dan Sumsel (1,484 juta hektare), juga termasuk provinsi yang berpotensi kebakaran lahan dan hutan menyumbang asap.

Untuk itu, ungkap Tri Budiarto, Menko Kesra Agung Laksono dan Kepala BNPB Mayjen (purn) TNI Dr Syamsul Ma’arif pada 25 Juli di Palembang akan mendengarkan langsung strategi masing-masing gubernur terkait siaga darurat bencana asap. Dengan pertemuan dan Rakor tersebut, diharapkan timbul persamaan dalam penanangan asap secara terorganisir dan sistemtis.
“Kita jangan lagi bergerak begitu ada asap. Sebelum ada asap, maka akan dilakukan pencegahan. Apalagi Sumsel akan menjadi tuan rumah Islamic Solidarity Games, September ini,” katanya. Bom Air

Tri Budiarto juga datang ke Palembang dalam rangka membawa perintah Presiden, tentang penunjukan Sumsel sebagai Pos Komando Siaga Darurat Asap untuk wilayah Sumatera. Untuk itu, BNPB juga akan menempatkan satu pesawat Herculis, Helikopter Bolco, Pesawat Casa dan Helikopter Sirkorsky buatan Rusia yang mampu mengangkut 8000 liter air. Selain itu, Badan Penangulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumsel mendapat bantuan satu unit kapal laut, satu unit komunikasi satelit, satu unit kendaraan taktis (Rantis) Ampibi kapasitas 12 penumpang, dan satu unit kendaraan tangki air. Basahi Gambut.

Sementara Kepala UPT Hujan Buatan Balai Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) F Heru Widodo mengatakan, BPPT bersama timnya akan melakukan pengeboman jutaan hektare lahan gambut di empat provinsi tersebut. “Pengeboman dan hujan buatan dilakukan sebelum ada kebakaran. Kita antisipasi dahulu, dan ini pencegahan,” katanya. untuk pengeboman air dilakukan Helikopter Sirkorsky dengan 8000 liter air, ditambah Helikopter Balco 500 liter dan Casa. Sedang hujan buatan menggunakan Hercules.

Alex Noerdin tidak banyak komentar, ia setuju dengan rencana BNPB dan akan mendukung Posko di Palembang. “Asap Riau memang dikomplain Singapura, kita harus mencegah asap bukan asap dahulu baru kita cegah,” katanya.


Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.