Pempek Raksasa Meriahkan Festival Sriwijaya
SRIWIJAYA
RADIO - Pembuatan pempek
raksasa berbentuk Jembatan Ampera dengan panjang sekitar 5 meter akan
memeriahkan pembukaan Festival Sriwijaya XXI pada 3 Juli nanti. Pempek
merupakan makanan khas masyarakat Sumatera Selatan dan menjadi icon Sumsel
selain kerajinan kain songket.
Hal
ini disampaikan Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Sumsel, Toni Panggarbesi
seusai paparan yang diadakan di Ruang Rapat Griya Agung dalam rangka kegiatan Festival Sriwijaya XXI Tahun 2013 tanggal 3-7 Juli 2013
di Palembang oleh Kepala Dinas Kebudayaan & Pariwisata Prov Sumsel selaku
pelaksana kegiatan, Selasa (25/6/2013).
Menurut
Toni Panggarbesi, pemilihan pempek dalam pembukaan acara nanti adalah merupakan
saran dari Gubernur Alex Noerdin dan juga pempek merupakan ikon atau simbol
dari Sumatera Selatan selain songket.
“Kita
punya ikon di Sumsel yaitu songket dan pempek. Dalam hal ini, ikon yang ingin
kita tampilkan pada saat pembukaan itu sendiri yaitu pempek raksasa. Kemudian
juga akan disiapkan makanan seperti mie dan bakso yang secara gratis bisa
dinikmati oleh rakyat. Sedangkan kalau masyarakat mau berpartisipasi
boleh-boleh saja silahkan mendaftar di dinas kebudayaan dan pariwisata,”
jelasnya.
Sementara
Gubernur Alex Noerdin menyampaikan, agar melaluiFestival Sriwijaya ini seluruh masyarakat bisa
dilibatkan, gratis sehingga masyarakat Sumsel gembira. Ditegaskan Gubernur,
semua rencana kegiatan untuk Festival Sriwijaya ini bagus.
"Namun
jangan jadi festival ini dari kita untuk kita, dari pejabat untuk pejabat,
rakyat keseluruhan tidak merasakannya. Hanya untuk menghabiskan anggaran yang
disediakan. Tapi dampak setelah ini apa. Semua kegiatan ini harus bisa
melibatkan seluruh rakyat secara gratis.
Nah
coba buat pempek raksasa. Jadi 200 chef itu nanti membagikan kepada seluruh
rakyat sampai habis pempek itu. Saya dukung apa saja konsepnya tapi lebih untuk
rakyat, gratis dan bisa diakses sebanyak mungkin oleh masyarakat dan mereka
gembira," tegas Alex Noerdin.
Disamping
itu, Festival Sriwijaya XXI merupakan program tahunan Dinas
Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Sumatera Selatan tahun 2013 dan kalender
event nasional Departemen Kebudayaan dan Pariwisata Republik Indonesia tahun
2013.
“Festival
Sriwijaya XXI ini akan diadakan pada tanggal 3 – 7 Juli bertempat di Plaza
Benteng Kuto Besak Palembang, Sumatera Selatan. Pada pagi harinya di tanggal 3
Juli akan diadakan seminar di Arista Hotel dan siangnya peserta seminar akan
diajak mengelilingi Kota Palembang untuk melihat kebudayaan-kebudayaan yang ada
di Palembang,” jelas Toni Panggarbesi.
Lanjutnya,
sedangkan pembukaannya akan dilakukan pada malam harinya di Plaza Benteng Kuto
Besak dengan melakukan pemotongan pempek raksasa tersebut dan akan dibagikan
kepada masyarakat secara gratis. Untuk seminarnya sendiri akan dihadiri oleh 250
peserta yang berasal dari investor dari Database Kamar Dagang Industri,
Representative Dinas Pariwisata se-Indonesia & Kabupaten/Kota se-Sumsel,
Sejarahwan, Pengamat & Pelaku Budaya, Mahasiswa, Pelajar, Staf
Pengajar/Pendidik serta pelaku ekonomi dan pebisnis di bidang
perairan/kelautan.
Pada
hari selanjutnya akan diadakan Gelar Budaya Kabupaten/Kota, Provinsi di
Indonesia dan negara di ASEAN, pameran pariwisata dan ekonomi kreatif, lomba
design logo Festival Sriwijaya, lomba design logo Pameran Pariwisata dan
Ekonomi Kreatif, lomba fashion show Songket Ibu dan Anak, lomba fotography
Festival Sriwijaya, lomba teater antar pelajar dan hiburan rakyat serta
pertunjukan etnik Budaya Nusantara.
Disamping
itu juga akan ada hiburan rakyat seperti band, kesenian daerah seperti
pertunjukan Dul Muluk dan musik Batang Hari. Kemudian pertunjukan etnik budaya
seperti barongsai, pencak silat, Reog Ponorogo, dan Tanjidor.
Tidak ada komentar
Posting Komentar