Mura Surplus Beras Hingga 100 Ton
SRIWIJAYA
RADIO - Pemerintah
Kabupaten Musirawas, Sumatera Selatan bertekad mempertahankan surplus beras
rata-rata di atas 100 ton dari hasil produksi 142 ribu ton per tahun, kata
Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan Kabupaten Musirawas Suharto, Sabtu
(22/6/2013).
"Kebutuhan
beras di wilayah setempat setiap tahun sekitar 130 ton," kata Suharto. Ia
menjelaskan luas tanaman padi di Kabupaten Musirawas berkisar antara 59-60 ribu
hektare, termasuk tanaman padi darat 11 ribu hektare, sedangkan produksinya
mencapai 258 ribu ton.
Untuk
produksi tanaman padi sawah jenis unggul rata-rata 4,3 ton per hektare dan
tanaman padi jenis gogo hanya 2,9 ton per hektare gabah kering giling (GKG).
Untuk
mempertahankan surplus beras itu, antara lain mengintensifkan tanaman padi
masyarakat dan saluran irigasi teknis serta melakukan pencetakan sawah baru,
katanya.
Ia
menjelaskan bahwa produksi beras di wilayah itu pada musim tanam 2012 sempat
turun menjadi 190 ribu ton gabah kering giling, akibat ada rehabiliasi saluran
irigasi secara besar-besaran hingga sembilan bulan.
Namun
kondisi itu, katanya, tetap tidak memperngaruhi stok beras di wilayah itu
karena cadangan besar di tingkat pedagang dan bulog divisi regional setempat
cukup.
Sementara
itu, Kabid Produksi Tanaman Pangan Tohirin mengatakan di daerah itu saat ini
ada dua jaringan irigasi besar yaitu bendungan Sungai Kelinggi dan bendungan
Sungai Lakitan
Untuk
bendungan Sungai Lakitan dapat mengairi areal sawah seluas 9.800 hektare, namun
masih dalam tahap pengerjaan pembuatan saluran induk dan jaringan sekunder,
dengan debit 6,7 meter kubik per detik.
Sedangkan
bendungan Air Kelingi bisa mengairi areal sawah seluas 12 ribu hektare dengan
debit ait rata-rata delapan meter kubik per detik.
Jaringan
irigasi air Kelinggi itu dibuat sejak zaman kolonial Belanda dan saat ini masih
dalam kondisi baik, namun gangguannya adalah menjamurnya tambak kolam air
deras, ujarnya.
Tidak ada komentar
Posting Komentar