Kemarau, Omzet Cucian Mobil Cenderung Turun
SRIWIJAYA
RADIO – Memasuki
musim kemarau, omzet usaha cucian mobil dan motor di Lubuklinggau cenderung
menurun, dibandingkan saat musim hujan. Karena saat kemarau, jumlah pemilik
kendaraan baik mobil maupun motor yang menggunakan jasa cucian cenderung turun.
Seperti
diakui Indra, petugas cucian mobil Adira Steam, di Jalan Ahmad Yani
Lubuklinggau Utara II. “Kalau mulai musim kemarau memang agak sepi. Karena
biasanya pemilik mobil jarang nyuci mobil di cucian, sebab mobil mereka tak
terlalu kotor. Beda kalau musim hujan, keluar sebentar saja kendaraan langsung
kotor, sehingga biasanya langsung dibersihkan oleh
pemiliknya di cucian mobil. Apalagi mobil dari wilayah Musirawas, kan masih
banyak jalan lumpur, jadi kalau mereka ke Lubuklinggau, pasti langsung dicuci,”
katanya.
Dikatakan,
turunnya omzet usaha cucian dimusim kemarau dapat terlihat dari menurunnya
jumlah kendaraan yang masuk. Menurutnya, dalam kondisi normal atau musim hujan,
dalam satu hari setidaknya 20-an unit mobil menggunakan jasa cucian. Sedangkan
saat kemarau, paling banyak hanya 10 unit mobil dalam satu hari. Jasa mencuci
satu mobil berkisar Rp 35 ribu
– 40 ribu, tergantung dengan tingkat kebersihan mobil yang akan dicuci
tersebut. Sedangkan, jhasa untuk mencuci satu unit truk colt diesel, biasanya
berkisar Rp 60 ribu.
“Ditempat
kami ini umumnya untuk cucian mobil, kalau motor jarang. Dalam kondisi seperti
sekarang ini, paling hanya sepuluh mobil yang masuk dalam sehari. Sebagian
besar adalah truk angkutan karet. Karena biasanya setelah turun muatan, mereka
langsung membersihkan truknya.
Paling kalau musim kemarau ini yah kebanyakan truk angkutan karet itulah yang
nyuci disini,” katanya.
Tidak ada komentar
Posting Komentar