Sumsel Surplus Listrik Tapi Masih Gelap

Demikian
kata Gubernur Sumsel H. Alex Noerdin saat melantik DPD Asosiasi
Kontraktor Ketenagalistrikan Indonesia (AKLINDO) periode 2013-2018 hasil Musda
II DPD AKLINDO di Ballroom 1 Hotel Novotel Palembang malam kemarin (28/3).
Lebih
lanjut dikatakan, dari data yang ada, kapasitas pembangkit listrik di Sumsel
tahun 2012 mencapai 1.306 megawatt. Daya mampu pembangkit 1212,85 megawatt
hingga dapat menghasilkan produksi energi listrik sebesar 6,973 Watthour.
‘’Sementara beban kerja sistem untuk Sumsel sendiri baru 664 megawatt,
artinya ada surplus sebesar 548,85 megawatt yang terserap ke sistem
interkoneksi Sumsel,’’ cetus Alex.
Tak
hanya itu, batubara yang ada di Sumsel kini sebesar 48,35% di Indonesia, maka
penelitian terakhir, volumenya mencapai 47,1 miliar ton. ‘’Sementara kita
baru memproduksi sekitar 12-18 juta ton per tahun karena keterbatasan daya
angkut. Artinya batubara Sumsel akan habis 3000 tahun lagi.
Gas
kita nomor 5 di Indonesia dan telah menyuplai energi di Banten, menerangi
Jawa-Bali. Tapi untuk Pusri, yang menjadi penjaga ketahanan pangan sejak
puluhan tahun umurnya tinggal 5 tahun lagi karena suplai gasnya sudah
teralokasi untuk Singapura, Jawa, dan Bali. Juga kita punya CBM, gas metan yang
terangkap di lapisan batubara sebesar 183 trilliun Standard Cubic Feet
atau terbesar di Indonesia.
Panas bumi 40% potensi panas Bumi dunia ada di Indonesia. 70% dari 40% tersebut ada di Sumsel. Artinya potensi panas bumi Sumsel 28% potensi panas bumi dunia. Belum lagi pada bidang pertanian, kita surplus beras setelah mencukupi rakyat Sumsel tahun lalu surplus 1,2 jt ton beras. Tahun ini dinaikkan menjadi 1,3 jt ton beras. Bapak Presiden tahun ini menargetkan 10 jt ton cadangan beras nasioanl. Berarti 1,3% cadangan beras nasional ada di Sumsel,’’ tutur Alex pada anggota AKLINDO dan para tamu yang hadir.
Khusus
masalah listrik, Gubernur pun telah kedatangan tamu minggu lalu dari Timur
Tengah. Mereka sudah menandatangani MoU. Pemerintah RI melalui Menteri ESDM
sudah menandatangani MoU Pembangunan Listrik Tenaga Surya.
Harga
sudah disepakati oleh PLN 25 Cent Dollar per KWH dan percontohannya di Bali. Di
Bali sudah dibangun PLTSnya 1 Megawatt 2 hektar.
‘’Saya
sudah menyetujui kita akan menjadi yang ke-2 di Indonesia tapi dalam skala
besar. Pesisir Timur Sumsel yang panas dan terik. Kalau kita 1000 ha dijadikan
PLTS maka dapat menghasilkan listrik sebesar 500 megawatt. Jadi masa depan
listrik di Sumsel ini masih amat luar biasa. Dan AKLINDO harus mampu memberdayakan
memanfaatkan potensi yang luar biasa ini,’’ harap Alex.
Sementara itu, Ketua DPP AKLINDO Dr. Andi Amit
Husry SE MS sangat menghormati Gubernur Sumsel. ‘’Selama ini kami telah
mendapat simpati/dukungan dari pemerintah daerah yang juga sangat besar.
Tidak
semua daerah di negara kita ini memiliki pimpinan pemerintahan dalam era
otonomi ini yang komitmennya seperti Pak Alex Noerdin. Saya mengenal
beliau sejak masih di Muba. Secara nasional, Pak Alex adalah salah satu
Gubernur terbaik di Indonesia.
Badan
Intelejen Nasional (BIN) melaporkan 7 kriteria keamanan nasional dalam konteks
keamanan nasional dan pemerintah daerah berperan dalam hal itu. Beliau salah
satu yang direstui oleh Pusat dalam konteks pemerintahan. Ada yang direstui,
ini tidak apa dasarnya karena ada parameter yang dilakukan oleh BIN,’’ aku
Andi.
AKLINDO
harus memiliki kepemimpinan seperti Pak Alex. Karena berkembangnya perkembangan
listrik disuatu daerah bukan hanya agenda pemerintah pusat. Semua memiliki
tujuan yang sama yaitu memberikan pencerahan kelistrikkan kepada seluruh orang
di pelosok wilayah di Sumsel. Itu bisa tercapai kalau ide itu selaras dengan
program pemerintah khususnya dalam distribusi.
AKLINDO tidak mencampuri urusan
politik. ‘’Tapi kita punya kepentingan yang besar yaitu mendukung pemerintahan
yang komit untuk mengembangkan listrik,’’ tegasnya.
Humas
Pemprov Sumsel
Tidak ada komentar
Posting Komentar