Header Ads

Pertamina Tambah Premium 50 KL /Hari untuk Wilayah OKU


SRIWIJAYA RADIO - Untuk mengantisipasi menggilanya antrean kendaraan para spekulan, PT Pertamina (Persero) menambah alokasi premium 50 KL/hari.

Hal itu dikatakan Operation Head Pertamina Baturaja Bimo Sagus Apriyanto. Ia menghimbau masyarakat OKU, OKU TIMUR dan OKU Selatan agar tidak panik karena stok BBM cukup. 

“Kalau sebelumnya pengalokasian  BBM jenis premium untuk tiga OKU disediakan 350 KL (Kilo Liter) hingga 400 Kilo Liter/hari sekarang menjadi 400 KL/hari hingga 450 KL/hari," kata Bimo seraya menambahkan penambahan alokasi premium ini diharapkan bisa mengurai antrean panjang di SPBU yang terjadi setaip hari.

Terkait penambahan alokasi premium ini Bimo berharap instansi terkait melakukan pengawasan sehingga penambahan aloaksi mneyentuh sasaran alias tidak jatuh ke tangan yang salah.

Operation Head Pertamina menghimbau masyarakat agar tidak melakukan panic buying apalagi sampai menimbun BBM. Ditegaskan Bimo tidak perlu menimbun BBM karena sangat berbahaya. Apalagi masyarakat belum familiar dengan cara mengatasi api bila terjadi kebakaran, cara mengoperasikan alat pemadam sederhana saja terkadang apabila tidak bisa memfungsikannya atau caranya tidak tepat maka tidak aan membantu banyak dalam mengatasi api.

Pengetahuan masyarakat yang minim tentang penanggulangi api mengakibatkan panik dan api sulit dikuasai. Cara yang paling seirng digunakan masyarakat adalah memadamkan api dengan air, cara ini sebenarnya kuruang tepat, sebab api jika disiram air akan semakin membesar.  

Air hanya berfungsi mendinginkan bukan memadamkan api. Lebih cepat memadamkan api dengan pasir, untuk pemadaman api juga harus dilihat dari sumber apinya.

Menurut Bimo, premium sangat mudah terbakar. Sebenarnya yang berbahaya itu uapnya (uap bensin) bukan bensinnya. Bimo mencontohkan kalau rokok yang sedang menyala dimasukan kedalam bensin, maka apinya yang akan padam. Tapi uap bensin sangat berbahaya ada percikan api sedikit saja  akan menyambar dengan kecepatan 100 KM/jam.

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.