Penjual Makanan Bingung
SRIWIJAYA
RADIO - Kenaikan harga
bawang merah dan putih hampir 100 persen ternyata membuat sulit para pedagang
dan pengelola makanan. Mereka khawatir jika menaikkan harga jual makanan
pelanggan akan lari, sementara jika tidak tentu akan merugi.
"Sulit sekali, bingung mau bagaimana. Harga
rasanya tidak mungkin kami naikkan harga, tahu sendiri persaingan sangat
tinggi,"kata Nurhayati, pemilik warung makan Joglo kepada Sripoku.com,
Kamis (13/3/2013).
Dia mengakui hingga kini belum bisa memutuskan,
apakah mau menaikkan harga atau malah menipiskan untung saja. Sementara bawang,
baik bawang putih maupun merah merupakan bahan baku utama membuat sambal.
Sambal inilah, kata dia, yang menjadi daya tarik
pelanggan yang makan di warung Joglo. Warung Joglo sendiri merupakan warung makan
yang menyediakan makanan khas jawa timur, seperti pecel lele, ikan bakar, ayam
bakar. Semua menu rata-rata menengahkan sambal terasi, dengan komposisi cabe
merah, cabe rawit, bawang merah dan putih dan tomat.
"Bisa disebut bawang ini bahan baku utama
kami,'katanya. Dalam sehari, kata dia, konsumsi bawang di warungnya capai satu
kilogram bawang merah dan setengah kilogram bawang putih. "Makanya saya
kaget, karena biasanya memang suami yang belanja, dia cuma beli setengah
kilogram bawang merah, kok sedikit sekali, ternyata harganya yang
naik,"katanya. Saat ini, Nurhayati mengaku belum bisa mengambil keputusan,
apakah mau menaikkan harga jual.
"Takut nanti pelanggan lari, makanya mending
kencangkan untung dulu sementara ini,"kata dia. Saat ini, kata dia,
pihaknya punya siasat khusus, seperti meracik bawang dengan takaran sedang.
Jika biasanya pakai lima siung, sekarang paling tiga-empat siung saja, sedikit
sekali pengurangannya, kalau banyak kita khawatir mempengaruhi rasa sambal
juga,"kata dia.
Seperti diketahui, saat ini harga bawang merah dan
putih capai Rp 60 ribu. Kondisi itu tak hanya membuat bingung pedagang, namun
juga pengelola restoran. Mereka berharap pemerintah segera mengambil sikap,
agar kondisi ini bisa segera teratasi.
"Kami minta pemerintah bisa ambil sikaplah,
jangan dibiarkan terus seperti ini, kami jadi makin sulit,"kata dia.
Tidak ada komentar
Posting Komentar