Header Ads

Palembang Terbaik Se-Indonesia

SRIWIJAYA RADIO - Walikota Palembang, Ir. H Eddy Santana Putra, MT, menerima penghargaan Penataan Kawasan  Kumuh Terbaik 2012 atas upaya penataan kawasan kumuh oleh Pemerintah Kota Palembang dalam beberapa tahun terakhir. Penghargaan terbaik se-indonesia tersebut diserahkan oleh Menteri Dalam Negeri (Mendagri), Gamawan Fauzi di Zona C Studio 1 Indosiar, Jakarta, kamis (28/2). Setidaknya ada empat lokasi yang menjadi prioritas penataan, antara lain kawasan 3-4 Ulu, Kelurahan 5 Ulu, Kelurahan Tuan Kentang dan pinggiran Sungai Musi.

Usai menerima penghargaan, Eddy Santana mengaku sangat senang dan bangga atas penghargaan itu. Ia mengatakan, selama ini Pemkot Palembang sudah melakukan penataan kawasan kumuh khususnya di kawasan 3-4 Ulu. Hal-hal yang dilakukan antara lain, membangun rumah khusus untuk Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) meskipun belum tuntas secara keseluruhan. Pihaknya ingin melakukan penataan secara total di kawasan tersebut. Salah satunya dengan memperbaiki rumah-rumah warga yang masih rendah. Sebab, saat Sungai Musi pasang seperti sekarang ini, banyak rumah warga terendam. Begitu juga dengan warga yang tinggal di 5 Ulu, Tuan Kentang dan pinggiran sungai.

Keberhasilan Palembang meraih penghargaan terbaik se-Indonesia atas penataan kawasan kumuh memberikan motivasi untuk terus menata kota agar terlihat lebih rapi, nyaman dan sehat. Penataan kawasan kumuh di Palembang tidak hanya terfokus pada pemukiman saja. Lingkungan disekitar atau di sepanjang Sungai Musi, juga penting untuk ditata. Oleh karena itu, dia mengharapkan agar walikota terpilih nanti, tetap meneruskan pembangunan turap (retaining wall) di sepanjang Sungai Musi.

Sementara itu, Menteri Dalam Negeri RI, Gamawan Fauzi mengatakan, pihaknya memberikan apresiasi kepada 12 kota di indonesia yang sudah melakukan upaya untuk penataan pasar tradisional, sanitasi, drainase, persampahan, ruang terbuka hijau dan penataan kawasan kumuh. Kota-kota tersebut diantaranya; Blitar, Tanggerang, Malang, Probolinggo, Balikpapan, dan Belitung. Penilaian dilihat dari beberapa aspek antara lain, partisipasi pemerintah dan masyarakat, dampak yang ditimbulkan dan aspek pendanaan.


Sumber : Pemkot Palembang

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.