Median Jalan Jadi Tempat Pembuangan Sampah
SRIWIJAYA RADIO - Tidak tersedianya TPS
(Tempat Pembuangan Sementara) dan kurangnya kesadaran masyarakat membuat kian
marak menumpuk sampah di jalan protokol.
Pemandangan TPS liar yang setiap pagi tidak hanya di
sepanjang Jl Kolonel H Barlian saja. Seperti halnya di median Jalan Ki Merogan
Kertapati pun kini marak ditumpuk sampah.
Median yang seyogianya sebagai pemisah dua jalur jalan
dua arah yang berlawanan kini telah bertambah fungsinya menjadi TPS.
Tumpukan sampah ini bisa dijumpai tak jauh dari Simpang
Sungki ke arah Simpang Empat Musi II.
Meski sampah ini akhirnya setiap hari diangkut truk
sampah DKK Palembang, namun keberadaan tumpukan sampah ini menjadikan
pemandangan kumuh terhadap Kota Palembang yang bisa melunturkan predikat peraih
Piala Adipura.
"Tidak adanya bak sampah di pemukiman warga
menyebabkan banyak yang membuang sampah di median jalan ini. Terkadang sampah
yang dibuang itu jatuh mengotori jalan," ujar Sofyan, salah seorang warga
Kertapati, Jumat (22/2/2013).
Sofyan berharap agar di setiap 100 meter di kawasan ini
paling tidak disediakan tempat sampah sehingga warga tidak lagi kesulitan untuk
membuang sampah di jalan.
Amri Yunus ST MSi, Kabid Pengendalian Kebersihan DKK
Palembang mengakui kendala lahan untuk dijadikan TPS dan kesadaran masyarakat
yang masih kurang.
"Kalau ada tempat, kita siapkan kontainer untuk TPS.
Ada tempat sampah dihapus karena permintaan warga yang keberatan seperti di
Maskarebet dan Talangkelapa. Sementara kita meletakkan kontainer TPS perlu
kejelasan lahan yang aman tidak ada konflik. Kita sekarang lagi jalankan tim
Adipura dan di tingkat kecamatan, kelurahan, RT, RW diimbau warga untuk menjaga
kebersihan, tidak membuang sampah sembarangan," ujar Amri.
Lantaran hingga kini masih terbatasnya penempatan
kontainer TPS, membuat armada truk DKK ekstra melakukan layanan angkutan.
"Kita sudah terapkan rute angkutan untuk pagi pukul
06.00 hingga 11.00. Rute sore pukul 15.00 hingga malam. Dari lokasi A ke B itu
makan waktu. Kita juga menetapkan jam angkut untuk armada, dan jam buang untuk
masyarakat," kata Amri.
Jam angkut dan jam buang ini sudah disampaikan imbauannya
dari sopir truk sampah ke pengumpul menggunakan motor gerobak, maupun gerobak.
"Mereka buang pada malam hari dari perumahan. Mereka
juga menunggu kalau mobil belum datang," terangnya.
Tidak ada komentar
Posting Komentar