Header Ads

Terapkan Pendekatan Inkuiri dan Reggio Emilia

Kehadiran Singapore Global School (SIS Group Schools) di Citra Grand City melengkapi fasilitas lembaga pendidikan di metropolis. Tapi yang menarik, penerapan kurikulum di sekolah ini akan berbeda dengan sekolah-sekolah yang sudah ada.
Academic Head SIS Group Schools Aisha Bibi menjelaskan, pihaknya menerapkan kurikulum internasional. "Model kurikulumnya, siswa belajar melalui inkuiri (cari tahu) dan pendekatan reggio emilia, merupakan pola umum mengikuti kurikulum Singapore yang disusun oleh Kementerian Pendidikan. Model ini hasil modifikasi," jelas dia.
Dijelaskan Aisha, memang tiap pendekatan punya kekuatan dan keterbatasan, serta perbedaan. "Kita ambil yang terbaik dari tiap pendekatan," tukasnya. Dengan model seperti ini, lanjut Aisha, pihaknya coba mengaktifkan penggunaan otak kanan dan kiri anak. Kalau selama ini kurikulum yang ditetapkan hanya memacu otak kiri untuk berpikir, seperti berhitung, logika, dan lain sebagainya.
Otak kiri itu, rasional, objektif, reality-based. Tapi otak kanan fantasy-based, impetuous, risk. "Jika penggunaan kedua otak ini dioptimalkan maka anak akan menjadi lebih kreatif, pintar, percaya diri, berani, dan lain-lain," tukasnya. Makanya di pembelajaran, siswa SIS diajak lebih aktif dalam kelas. Mereka dilibatkan langsung, misalnya menjadi scientist atau chef.
"Makanya program kita banyak, ada learning, hand-on activity, project work, school events, field trip, dan lain-lain," tukasnya. Dengan 6 jurusan area belajar, yakni language (bahasa), angka, lingkungan, kreativitas, kesadaran sosial, dan motor skill.
Corporate Marketing Director Lully Juliarina menjelaskan pada open house kali ini, pihaknya menginformasikan kepada masyarakat atau calon orang tua siswa kurikulum yang diterapkan Singapore Global School. "Kita juga ingin memberikan informasi bahwa 2 cabang kami ada di Palembang. 8 cabang lagi di Jakarta, dan beberapa provinsi lain," tuturnya.
Awal tahun ajaran baru akan dimulai pada 23 Juli nanti. "Sekarang pendaftaran siswa sudah kita buka," tukasnya. Target siswa tahun ajaran kali ini sebanyak 100, atau lebih dari. Kelas yang dibuka, yakni Pre Nursery, Nursery, Kindegarten 1-2, dan Primary 1-2 dengan umur mulai 3-8 tahun.
"Jika ada permintaan dari masyarakat, kita juga bisa buka kelas Play Club untuk anak umur mulai 1,8 tahun," urainya. Selanjutnya akan dibuka pula kelas lanjutan tahun mendatang seperti Primary 3. Di Jakarta, tingkatan sekolah SIS hingga Junior College. Dia yakin dengan model kurikulum yang diterapkan, SIS bisa jadi pilihan masyarakat. 


Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.