Header Ads

BI DAN PEMKOT AKAN REGENERASI PENGRAJIN SONGKET

Sriwijaya Radio, Palembang - Seperti diketahui, adanya wacana untuk mempatenkan songket sebagai salah satu warisan budaya dari Sumsel, masih terus bergulir.

Oleh karena itu, Bank Indonesia ikut melirik pelaku wirausaha di bidang pengrajin songket tersebut. Ini ditandai dengan audiensi Kepala Bank Indonesia Perwakilan Sumsel, Hamid Ponco Wibowo ke Pemerintah Kota Palembang, yang diterima langsung oleh Plt Walikota Palembang, H Harnojoyo.

Dipaparkan Ponco, Bank Indonesia berkeinginan untuk merangkul pelaku wirausaha muda songket, dengan menjembatani dan memfasilitasi pengrajin songket, mulai dari perujukan, training, hingga studi banding.

"Kami juga berkeinginan untuk mendatangkan narasumber berkompeten, untuk lebih memberikan pengetahuan tentang pembuatan songket, hingga pengetahuan tentang akses pasar. Dan semua pembinaan ini dibiayai oleh Bank Indonesia," ujarnya.

Ponco juga mengatakan, ada tiga persoalan yang mendasari pemikiran tersebut.

"Persoalan yang ada, yakni akses pasar, akses bahan baku songket, dan yang paling utama adalah regenerasi. Harus kita akui bahwa untuk regenerasi pembuat songket masih terbatas. Terbukti banyaknya pengrajin yang sudah berusia tua. Hal ini dikarenakan minimnya keinginan para generasi muda untuk belajar membuat songket," jelas Ponco.

Nantinya, para pengusaha muda tersebut akan diverifikasi, serta diseleksi oleh Bank Indonesia. Direncanakan, pengrajin akan disatukan dalam satu cluster binaan Bank Indonesia.

Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Palembang, Sahrul Hefni juga angkat bicara terkait rencana Bank Indonesia tersebut.

" Ada sekitar 176 pengrajin songket yang ada di Kota Palembang. Sehingga, kami mengharapkan nantinya rencana ini bisa tepat sasaran," tukasnya.

Pelatihan yang akan diberikan Bank Indonesia (BI) pada 176 pengrajin songket di Palembang, disambut baik pihak Pemerintah Kota (Pemkot) Palembang. Pelaksana Tugas (Plt) Walikota Palembang H Harnojoyo mengatakan, potensi kerajinan songket memang seharusnya mendapatkan perhatian dari berbagai pihak.

"Potensi ini jangan sampai tergerus, saat ini tak banyak pengusaha muda yang berusaha mengembangkan keterampilan menenun songket. Itulah yang akan dilatih, sebagai regenerasi ke depannya," ungkapnya usai menerima kunjungan BI perwakilan Sumsel," ujarnya. Direncanakan, pelatihan ini akan dilakukan selama tiga tahun yang mungkin akan berlanjut setelah program ini selesai.

Reporter : Cek Rul
Editor : Cek Mar

Kepala Bank Indonesia Perwakilan Sumsel, Hamid Ponco Wibowo

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.