Header Ads

TITIK API TERBANYAK ADA DI WILAYAH PERKEBUNAN PERUSAHAAN

    
   Saat ini kabut asap masih menyelimuti beberapa wilayah di Provinsi Sumatera Selatan, bahkan sekarang kabut asap  jauh lebih lama dirasakan dibanding tahun sebelumnya.  Yang lebih parah dan membahayakan kesehatan, kabut asap saat ini sudah bercampur dengan debu sisa pembakaran hutan.  Hadi Jatmiko, Direktur Wahana Lingkungan Hidup mengatakan (30/9/2014), Pemerintah Sumatera Selatan sangat lemah dan lamban menegakkan permasalahan kebakaran hutan, padahal dari pantauan satelit Tera dan Aqua, kebakaran lahan justru terjadi di kawasan perkebunan, perusahaan dan HTI. “pemerintah jangan mengkambing hitamkan masyarakat yang membakar sampah saat kemarau, karena pada dasarnya titik api dan kebakaran hutan itu banyak di kawasan perkebunan perusahaan” jelasnya. Ia juga menjelaskan kabut asap tahun ini lebih parah di banding tahun kemarin, karena ditahun ini terjadi El Nino di sumatera selatan.  Kondisi cuaca yang sangat kering  ternyata banyak di manfaatkan orang untuk melakukan pembakaran hutan dan lahan.  Dari catatan yang di peroleh Walhi, di Sumsel pada bulan agustus tahun ini ada 1170 titik api, sementara di bulan September ada 2000 titik api.  Lahan yang paling banyak terbakar ada di wilayah OKI, Muara Enim, Muba.  Dan kesemua titik api tersebut hampir sebagian besar berada di wilayah perkebunan milih perusahaan besar.





Reporter  : C’Mar
Editor    : C’Mar
Diberdayakan oleh Blogger.