Header Ads

White Shoes and the Couples Company Akan Rekam Ulang Lagu Daerah di Studio Lokanant

Baru berselang dua bulan sejak mereka merilis album mini Six Live Selection, diisi oleh enam lagu yang direkam live, perserikatan pop White Shoes and the Couples Company dikabarkan telah siap melakukan proses rekaman pada akhir bulan Oktober.

Seperti diungkapkan oleh bassist Ricky Virgana kepada Rolling Stone via telepon, ia bersama vokalis Aprilia Apsari, gitaris Saleh Husein dan Rio Farabi, keyboardist Aprimela Prawidyanti, serta drummer John Navid akan terbang ke Solo pada 24 Oktober untuk merekam lima lagu daerah di salah satu studio pertama Indonesia, Lokananta.

“Kami berangkat pada 24 Oktober, besoknya setting alat di Lokananta. Berhubung tanggal 26 Oktober masih belum bisa rekaman karena lebaran haji, kami baru mulai rekaman pada 27 Oktober,” ujar Ricky menjabarkan jadwal White Shoes and the Couples Company selama di Solo.

Semua proses rekaman akan dilakukan di Studio Lokananta kecuali jika rencana White Shoes and the Couples Company dalam menambahkan bebunyian yang dihasilkan oleh seksi string dan brass jadi dilaksanakan. Ricky mengatakan, “Kemungkinan akan pakai seksi string dan brass, karena memang ada beberapa lagu yang cocok untuk ditambahkan suara alat musik gesek atau tiup.”

Lagu-lagu daerah yang akan direkam ulang oleh sekstet kebanggaan Jakarta ini sendiri antara lain adalah “Tjangkurileung” asal Jawa Barat, “Teorendango” asal Maluku, dan “Urang Lolong” dari Sumatera Barat. Ricky mengakui bahwa ia bersama rekan bandnya banyak mendengarkan lagu-lagu tersebut dalam versi yang dimiliki oleh Zaenal Combo, The Prost, dan juga Orkes Taruna Ria yang biasa mengiringi Oslan Husein.

Ricky kemudian menerangkan bahwa lagu-lagu tersebut dipilih untuk masuk ke dalam album mini yang masih belum bertitel ini karena dirasa paling cocok dengan White Shoes and the Couples Company.

“Tadinya ada banyak nominasi lagu. Gue mengajukan lagu daerah favorit gue, Sari punya favoritnya sendiri, Ameng (manajer White Shoes and the Couples Company) juga begitu, lalu David Tarigan (produser album mini ini) juga bawa banyak piringan hitam aneh. Setelah banyak berunding dan latihan, terpilihlah lima lagu itu karena paling sesuai dengan kami,” kata Ricky.

Ia melanjutkan, “Sebenarnya kami sudah pernah membawakan beberapa lagu tersebut saat konser, seperti ‘Urang Lolong’ di RRREC FEST tahun 2011 dan ‘Tjangkurileung’ saat peluncuran Six Live Selection, tapi kami nggak pernah menyangka kalau akan dicantumkan ke dalam album. Rencana album mini berisi lagu daerah ini baru muncul kurang lebih empat bulan lalu.”

Album mini ini rencananya akan dirilis pada Januari 2013 dalam dua format: CD akan diisi lima lagu dan lalu disusul piringan hitam tujuh inci yang diisi empat lagu. Perbedaan jumlah lagu tersebut disebabkan oleh kapasitas piringan hitam tujuh inci yang hanya mampu memuat durasi tertentu (sebagai perbandingan, album penuh biasanya menggunakan piringan hitam dua belas inci). Lagu yang akan disisihkan pada versi piringan hitam masih belum ditentukan.

Lokananta sendiri dipilih karena muatan nilai sejarah yang dimiliki, lagu-lagu daerah pun dulu dirilis oleh perusahaan rekaman dan studio legendaris tersebut. Didirikan tahun 1956, Lokananta merupakan studio yang paling megah pada zamannya namun kini terbengkalai dan nyaris bangkrut.

Padahal hampir semua musisi legendaris tanah air sekelas Ismail Marzuki, Bubi Chen, Jack Lesmana, Waldjinah, Gesang, Bing Slamet, hingga Idris Sardi pernah merekam mahakarya mereka di sana. Total setidaknya ada 40 ribu piringan hitam musik tradisional dari Sabang sampai Merauke serta lima ribu master rekaman musik pop, kroncong, dan jazz dari dekade '50-an hingga '80-an; bahkan master rekaman pidato proklamasi Soekarno juga ada di sana.

Sayangnya, semua dokumen berharga itu kini disimpan dalam kondisi yang kurang layak akibat minimnya dana yang dimiliki oleh Lokananta. Keputusan White Shoes and the Couples Company dalam menjalankan proses rekaman di Lokananta bisa dianggap sebagai upaya penyelamatan, setidaknya untuk membuat nama Lokananta berkibar di telinga anak-anak muda.

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.